Salin Artikel

Ada Ubur-ubur di Pantai Ancol, Ini 4 Fakta agar Pengunjung Tak Perlu Khawatir

Ubur-ubur yang muncul di permukaan pantai itu terlihat dalam berbagai warna. Ada yang berwarna putih tulang, ada juga yang berwarna cokelat.

Beberapa pengunjung sempat khawatir apabila terkena efek sengatan hewan transparan ini. Namun tak sedikit pula yang memilih tetap berenang di pantai tersebut.

Meski demikian, apakah ubur-ubur yang muncul di Ancol tersebut termasuk berbahaya?

Berikut empat fakta tentang ubur-ubur di Ancol:

1. Muncul saat musim panas dan kering

Fenomena munculnya ubur-ubur di Pantai Ancol disebut tak hanya baru terjadi kali ini.

General Manajer PT Taman Impian Sunarto mengatakan, hewan yang terdiri dari 95 persen air ini akan muncul kala musim panas dan kering tiba.

"Setiap season tertentu pasti akan muncul. Kalau kita amati di bulan kering dan panas dia biasanya akan muncul. Kalau hujan justru enggak," ujar Sunarto di Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/10/2018).

Berdasarkan data dari PT Manajemen Taman Impian Jaya Ancol sendiri, munculnya ubur-ubur ini bahkan bisa terjadi setiap tahunnya sesuai siklus alam.

Apalagi, perubahan suhu sangat menentukan perpindahan ubur.

"Dari data kita ini memang siklus alam, bahwa ada setiap tahun. Jadi biota yang ada di air ini mereka sangat berkorelasi erat dengan perubahan suhu. Pada dasarnya plankton-plankton itu suhu berubah, dia pindah," ujarnya.

2. Kondisi kesuburan air yang menurun

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Rita Nirmala mengatakan, munculnya ubur-ubur di permukaan air Pantai Ancol saat ini karena kondisi kesuburan air yang menurun.

“Biasanya ubur-ubur itu banyak kalau kesuburan perairan berkurang atau menurun,” kata Rita, Sabtu (13/10/2018).

Perairan menjadi kurang subur karena kurangnya tumbuhan-tumbuhan kecil dan hewan yang melayang di air tersebut.

“Perubahan paramater kimiawi dan fisik perairan yang menurun inilah yang menyebabkan banyak ubur-ubur yang ada di pantai Ancol ini,” ujar Rita.

Cuaca yang ekstrem seperti akhir-akhir ini menjadi salah satu penyebab kesuburan air menurun.

Namun, Rita mengatakan fenomena itu tidak akan berlangsung lama karena air memiliki daya pulihnya. 

3. Ada 2 Jenis Ubur-ubur di Ancol

Peneliti Plankton Laut Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Arief Rahman menyebutkan, ada dua jenis ubur-ubur yang terdapat di Pantai Ancol, Jakarta Utara.

Kedua jenis tersebut yaitu phyllorhyza sp (spotted jelly) dan catostylus sp (jelly blubber).

"Yang saat ini sedang berkembang biak di ancol atau blooming di ancol, adalah phyllorhyza sp (spotted jelly) dan catostylus sp (jelly blubber)," ucap Arief di Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/10/2018).

4. Efek sengatan lemah

Arief menyebut, efek sengatan dua jenis ubur-ubur itu masuk kategori sengatan lemah atau mild stinger.

"Ternyata memang yang kami temukan dua spesies yang paling banyak ditemukan di perairan dalam Ancol itu adalah spotted jelly dan jelly blubber. Dua jenis itu memang dikategorikan sebagai penyengat lemah," kata Arief di Sea World, Ancol, Sabtu (20/10/2018).

Menurut dia, efek yang timbul ketika orang terkena sengatan ubur-ubur itu adalah  gatal-gatal, rasa panas, dan bekas berwarna merah. Namun, efek tersebut dipastikan tak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa jam.

"Saat ini efek yang ditemukan dari laporan masyarakat dan datanya Ancol untuk life guard-nya itu baru gatal-gatal dan terasa panas saat terkena sengatan, rasa sakit dan juga bekas merah," ucap Arief.

"Itu biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam berapa jam atau bila ditangani sesuai dikatakan dokter dengan memberikan cuka itu bisa diharapkan tidak ada efek samping yang timbul," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/22/11345241/ada-ubur-ubur-di-pantai-ancol-ini-4-fakta-agar-pengunjung-tak-perlu

Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke