Karsono mengatakan, kelima ruas jalan tersebut kerap tergenang akibat sistem drainase di gorong-gorong yang masih dangkal dan belum maksimal.
"Yang biasa tergenang itu di Jalan Siliwangi, Jalan Jenderal Ahmad Yani, lalu di Perumnas 1 (Jalan Jenderal Sudirman), Jalan Agus Salim dan Jatiasih dekat pom bensin (Jalan Raya Jatiasih)," kata Karsono saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/10/2018).
Karsono mengatakan, tinggi genangan biasanya berkisar 20-30 sentimeter. Saat lima ruas jalan tersebut tergenang, arus lalu lintas kerap tersendat.
Sementara itu wilayah yang kerap terendam banjir saat diguyur hujan adalah Kecamatan Rawalumbu, Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bantargebang, Jatiasih, Medan Satria, dan Bekasi Barat.
"Yang parah itu di Kelurahan Bojong Rawalumbu, Pengasinan, lalu Bekasi Selatan itu di Pekayon Jaya, Perumahan Jatimulya, dan Pondok Hijau Permai bisa mencapai satu meter tingginya," ujar Karsono.
Penyebab banjir disebabkan sistem drainase yang belum bisa menampung banyak air.
Karsono pun mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, seperti di saluran-saluran air. Sebab, hal itu bisa menghambat arus aliran air dan menyebabkan banjir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/23/21174521/ini-titik-titik-rawan-banjir-dan-genangan-di-bekasi