Salin Artikel

Otak-atik Trotoar Area Rumput di Jalan Sudirman yang Ingin Dipercantik

Program revitalisasi trotoar Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman dilakukan untuk menyambut pagelaran Asian Games 2018. Revitalisasi trotoar rampung pada 31 Juli 2018.

Namun, ada tiga kawasan trotoar di Jalan Jenderal Sudirman yang penataaan cukup berbeda. Kawasan tersebut dipasang area rumput atau jalur hijau yang cukup lebar. Area rumput tersebut memisahkan antara halte bus dan jalan raya.

Halte-halte tersebut antara lain halte di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Senayan, halte di depan Kampus Universitas Atma Jaya, Semanggi, dan halte di depan Gedung Plaza Sentral, Karet.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, pemasangan area rumput tersebut bertujuan untuk mempercantik lingkungan menjelang Asian Games 2018.

"Itu untuk beautifikasi Asian Games, jadi semuanya di-cover sama rumput atau tanaman," ujar Sandiaga, Selasa (24/7/2018).

Konsep penataan yang keliru

Penempatan area rumput yang memisahkan antara halte bus dan jalan raya itu sempat membuat warga bingung.

Mereka bingung karena tidak ada akses jalan dari depan halte untuk menuju bus. 

Akibatnya, penumpang bus mesti berjalan memutar sejauh beberapa meter atau terpaksa melintasi area rumput tersebut.

Tak sedikit pula penumpang yang turun dari bus dan memotong jalan dengan melintasi area rumput.

Mulai dibongkar ulang

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, area rumput itu tidak bersifat permanen. Nantinya, area rumput tersebut akan dibongkar dan diganti dengan trotoar keras setelah Asian Games selesai, 2 September 2018. 

"Sekarang ini memang sebagian belum dipasang trotoar keras karena masih rumput. Rumput ini sebenarnya temporer," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Juli 2018.

Pantauan Kompas.com pada Rabu 24 Oktober 2018, area rumput atau jalur hijau yang memisahkan halte bus dengan jalan raya di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman mulai dibongkar.

Area pembongkaran tampak dibatasi pagar seng. Para pekerja mulai membongkar area rumput sekaligus merobohkan tiga halte tersebut.

Kondisi itu membuat para penumpang yang akan turun di tiga halte tersebut harus turun di bahu jalan.

Kendari demikian, hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com belum mendapatkan konfirmasi tentang konsep penataan area rumput dari Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

Mempersempit jalur pedestrian

Proses pembongkaran area rumput itu menyebabkan akses pejalan kaki menjadi lebih sempit.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di depan Gedung Graha CIMB Niaga, Rabu, proses pembongkaran menyebabkan para pejalan kaki yang akan naik atau turun tangga halte GBK harus melewati satu jalur secara bergantian.

Jalur tersebut hanya berupa jalan tanah yang ditutupi beberapa papan kayu. Papan kayu tersebut digunakan para pejalan kaki sebagai pijakan. 

Para pejalan kaki tampak berhati-hati saat melewati area itu karena akses menuju halte GBK berbatasan langsung dengan proyek revitalisasi.

Para pekerja hanya membatasi area pembongkaran dengan seng. Kondisi ini menyebabkan debu-debu bekas material proyek revitalisasi bertebaran.


https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/25/11045931/otak-atik-trotoar-area-rumput-di-jalan-sudirman-yang-ingin-dipercantik

Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke