Hal itu nampak dari realisasi pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta kuartal III 2018 sebesar 6,41 persen, di mana dari sisi lapangan usaha ada dorongan positif penyelenggaraan Asian Games terhadap pertumbuhan perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor.
"Penyelenggaraan Asian Games bulan Agustus hingga September lalu memberi dorongan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan capaian pertumbuhan mencapai 6,55 persen (year on year)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Trisno Nugroho melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (6/11/2018).
Trisno menjelaskan, pertumbuhan sektor perdagangan yang relatif tinggi tidak lepas dari peran para atlet dan kontingen peserta Asian Games.
Peran yang dimaksud adalah ketika mereka membelanjakan uangnya di Ibu Kota serta besarnya animo masyarakat saat membeli pernak-pernik khas Asian Games.
Di sektor lain seperti konstruksi, didapati juga pertumbuhan yang lebih baik dibanding kuartal II 2018, di mana capaian kuartal III sebesar 4,84 persen atau lebih tinggi dari kuartal II yang pertumbuhannya 1,40 persen.
Pertumbuhan positif sektor konstruksi didorong oleh berlanjutnya investasi bangunan dan progress pembangunan infrastruktur di Jakarta.
Meski begitu, ada perlambatan pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menyebabkan tertahannya pertumbuhan industri pengolahan kuartal III sebesar 5,82 persen.
"Pelaku usaha masih hati-hati untuk meningkatkan volume usahanya sambil terus mengikuti perkembangan kemampuan daya serap masyarakat," tutur Trisno.
BI memperkirakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta untuk keseluruhan tahun 2018 masih relatif stabil dibanding 2017. Namun, level pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta dinilai masih akan ada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan pemerintah sebesar 5,2 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/06/11000741/asian-games-dongkrak-produksi-pedagang-besar-dan-eceran-dki