Dalam kesempatan itu, Ketua BPK RI Moermahadi Soerja Djanegara yang ikut proses pemakaman sekaligus memberi kenaikan pangkat anumerta kepada Imam dan seluruh pegawainya yang jadi korban meninggal jatuhnya Lion Air.
“Ya semua pegawai BPK yang tugas di Babel, korban Lion, semua memang dinaikkan satu pangkatnya dari 3D ke 4A,” ucap Moermahadi di TPU Gandul.
Imam merupakan korban meninggal jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) lalu.
Melalui pemberian tersebut, Imam selaku Kepala SDM BPK Bangka Belitung golongan 3D diangkat menjadi Kepala SDM BPK Bangka Belitung golongan 4A.
Moermahadi menilai semua pegawai BPK yang menjadi korban Lion Air memiliki dedikasi kerja yang tinggi.
“Semua mereka (anggota BPK Babel) yang saat ini menjadi korban Lion Air, semua memiliki dedikasi kerja yang baik, salah satunya ya Imam Riyanto,” ucap Moermahadi.
Dia mengatakan, BPK masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memantau perkembangan pegawainya yang menjadi korban Lion Air.
“Koordinasi dan pendampingan terhadap keluarga korban masih kami lakukan hingga saat ini. Semua info kami pantau dan kami langsung informasikan ke keluarga,” ucap dia.
Pihaknya pun telah membuat grup WhatsApp untuk mempercepat komunikasi dari BPK ke keluarga korban.
“Jadi tim kami ada yang mantau di Hotel Ibis, ada yang mantau di JICT, ada yang mantau di RS Polri. Setelah dapat informasi baru kami share ke grup,” ucap Moermahadi.
Moermahadi mengatakan, pihaknya juga akan memastikan segala tunjangan yang diberikan untuk korban.
“Langkah ke depan kami fasilitasi semua kebutuhan korban, termasuk santunan dan hak mereka kami bantu urus. Kami akan koordinasi dengan pihak yang terkait, baik Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kejaksaan, Mahkamah Agung, dan Badan Pertanahan Nasional, kami akan kumpul untuk penanganan hak mereka,” ucap dia.
Saat dipertanyakan terkait pemilihan pesawat para pegawainya yang bertugas ke luar kota, Moermahadi mengatakan hal tersebut merupakan pilihan pegawainya yang saat itu bertugas.
Menurutnya, kejadian itu adalah musibah.
“Itu mah musibah. Lagian itu juga mereka yang memilih sendiri pesawatnya karena jamnya tepat dengan jam masuk kantor,” ucap Soemardi.
Selain Imam, ada sembilan pegawai BPK lain yang jadi korban Lion Air JT 610.
Mereka adalah Harwinoko, Martua Sahata, Dicky Jatnika, Achmad Sobih Inajatulllah, Yunita Sapitri, Yoga Perdana, Resky Amalia, Yulia Silviyanti, dan Zuiva Puspitaningrum.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/07/05311421/pegawai-bpk-korban-jt-610-dapat-kenaikan-pangkat-anumerta