Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro mengatakan, bioskop XXI di kawasan tersebut akan ditiadakan.
"Memang dulu kan tidak ada bioskop juga, jadi kan ingin dikembalikan fungsinyalah, tetap berjalan untuk kesenian," ujar Asiantoro di kawasan TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018) malam.
Asiantoro menyampaikan, lahan yang semula digunakan untuk bioskop itu akan dialihkan untuk gedung panjang. Gedung itu akan menjadi pusat aktivitas seni dan budaya.
"Itu nanti (jadi pusat dokumentasi sastra) HB Jassin, ada tempat studio-studio untuk latihan, di bawahnya ada basement," kata dia.
Asiantoro mengaku belum mengetahui perjanjian sewa-menyewa gedung di TIM itu dengan pengelola bioskop XXI. Dia akan mempelajari dokumen itu terlebih dahulu.
Namun, Asiantoro menyebut "hilangnya" bioskop XXI di kawasan TIM seharusnya tidak menjadi masalah.
"Kan dia (pengelola bioskop XXI) sebagai penyewa, itu (TIM) kan punya kita, kenapa jadi masalah, enggak ada masalah kan," ucap Asiantoro.
Revitalisasi TIM rencananya akan dikerjakan oleh BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo. Revitalisasi membutuhkan waktu dua tahun dengan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.
PT Jakarta Propertindo mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
Pada 2019, PMD yang diajukan sekitar Rp 500 miliar. Sementara sisanya, Rp 1,3 triliun, akan diajukan dalam APBD 2020.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/11/07390031/bioskop-xxi-taman-ismail-marzuki-akan-ditiadakan-