Salin Artikel

Penduduk Kota Depok 2018 Meningkat 29.551, Didominasi Migrasi

DEPOK, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan, kuliner dan bertambahnya apartemen di Depok memicu para penduduk luar Depok untuk tinggal di kota ini.

Pertumbuhan penduduk di Kota Depok setiap tahunnya meningkat. Kenaikan tersebut didominasi dari pendatang baru yang migrasi ke Depok.

“Pertumbuhan penduduk di kota Depok itu memang meningkat tiap tahunnya. Kalau di lihat dari 2018 sekarang tercatat dari Januari hingga September itu meningkat sebanyak 29.551 atau 2 persen. Ini didominasi para pendatang baru yang dari luar Depok sisanya kelahiran,” ujar Henri Mahawan, Sekertaris Dinas Kependudukan dan Sipil Kota Depok, di Balai Kota Depok, Selasa (20/11/2018).

Dinas Kependudukan dan Sipil Kota Depok mencatatat jumlah penduduk kota Depok tahun 2017 semester I itu ada 1.809.120 penduduk dan pada tahun 2018 semester I ada 1.838.671.

Dari jumlah penduduk itu, 1.274.589 orang tercatat mempunyai KTP elektronik (e-KTP).

Sedangkan 77.503 orang belum mempunyai e-KTP, karena sebagian besar belum melakukan perekaman.

Henri mengatakan, pihaknya melakukan operasi Yustisi 12 kali per tahunnya untuk untuk mengendalikan jumlah penduduknya yang terus meningkat.

"Depok tidak bisa melarang siapa pun mau datang dan tinggal apalagi setelah lebaran itu biasanya banyak yang datang ke Depok. Tapi, regulasi bagi yang datang perlu dibuat," kata Henri.

Salah satu kebijakan bagi pendatang baru diwajibkan membuat surat keterangan tempat tinggal (SKTT) yang berlaku enam bulan.

Namun, kalau sampai telat membuat surat tersebut bakal didenda Rp 100 ribu.

“SKTT bisa dibuat melalui Rukun Tetangga (RT) gratis kok. Batasnya, 30 hari setelah tinggal di Depok," ujar Henri.

Henri mengatakan, pemetaan jumlah penduduk sangatlah penting agar seluruh kebutuhan dan aktivitas warganya bisa dipenuhi.

Apalagi, penduduk yang datang juga bakal menambah jumlah sampah, dan permasalahan sosial jika tidak mempunyai keterampilan.

“Ya kadang kan kalau ke Depok, biasanya untuk cari kerja ya, lain hal kalau yang memang sudah mempunya kerja di Depok. Cuma kalau penduduk yang datang dari luar Depok masih nganggurkan bisa jadi memicu hal-hal yang dilakukannya jadi tindakan pidana,” kata Henri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/20/10355901/penduduk-kota-depok-2018-meningkat-29551-didominasi-migrasi

Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke