Bambang mengungkapkan, peningkatan jumlah truk yang ditilang dikarenakan arus lalu lintas di ruas tol JORR menuju tol Jakarta-Cikampek yang padat merayap.
"Tolnya stuck (tidak bergerak) minta ampun, mereka berpikir lebih baik ditilang daripada antre berapa jam enggak jalan jalan," kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (4/12/2018).
Adapun penghadangan truk bermuatan lebih dari delapan ton dimulai sejak Senin (3/12/2018) kemarin. Penghadangan dilakukan dari pukul 06.00-21.00 WIB.
Bambang menambahkan, jumlah kendaraan yang ditilang pada hari pertama yaitu 20 truk. Truk ditilang karena nekat menerobos masuk Jalan KH. Noer Ali, padahal petugas sudah menghadang dan sudah ada rambu larangan melintas.
Sementara itu, Anton selaku petugas Dishub mengatakan, penilangan dilakukan di gerbang keluar tol Kalimalang 2.
"Hingga saat ini, sudah ada 35 kendaraan yang kami tindak dari pagi tadi pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB," ujar Anton.
Diketahui, pelarangan truk bermuatan lebih dari delapan ton dilakukan karena kondisi Jalan KH. Noer Ali yang rusak berat. Jalan yang rusak tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.
Kini proses perbaikan jalan sedang berlangsung, maka dari itu pelarangan truk untuk melintas di jalan tersebut diperketat. Setidaknya, terdapat 15 personel Dishub yang dikerahkan untuk menghadang truk tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/04/15093211/hindari-macet-sopir-truk-pilih-ditilang-ketimbang-lalui-tol-japek