Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, ada enam titik rawan banjir yang tercatat dari Februari hingga November 2018.
Dalam surat edaran yang didapatkan Kompas.com, Idris menginformasikan beberapa antisipasi menghadapi musim penghujan serta kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Pertama, Idris mengintruksikan lurah dan camat di Depok mengimbau warga mewaspadai potensi adanya fenomena alam yang mengiringi musim penghujan, seperti banjir dan tanah longsor.
"Kedua diimbau kepada masyarakat untuk mengamati fenomena alam penanda longsor, semisal pohon-pohon di perbukitan yang berubah posisi atau miring, daun pintu dan jendela mulai susah dibuka atau ditutup yang menandakan posisi bangunan telah bergeser," ujar Idris dalam surat edaran, Kamis (6/12/2018).
Ketiga, Idris mengimbau para camat menugaskan lurahnya menginventarisasi titik rawan banjir dan longsor.
Kemudian membuat rencana tindak solusi penanganannya.
Selain itu, lurah dan camat diimbau menginventarisasi bangunan-bangunan yang melanggar Garis Sepadan Sungai (GSS).
Lurah dan camat diminta menyosialisasikan bahaya longsor kepada warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Pihaknya akan menggerakkan warga bekerja bakti membersihkan saluran dari sampah dan merapikan saluran air di permukiman.
"Jangan lupa berkoordinasi dengan Dinas PUPR, DPMPTSP, Dinas Sosial, dan Dinas Pemadam Kebakaran untuk penanganan apabila terjadi banjir dan tanah longsor di wilayahnya," tuturnya.
Adapun, enam titik rawan banjir di Depok yaitu di RT 008/002 Kelurahan Tirta Jaya, PP Tahfidz Daarul Quaran RT 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Gang Kapuk RT 004/001 dan RT 002/002 Kelurahan Pondok Cina, Soto Kudus RT 002/002 Kelurahan Pondok Cina, Outlet Situ Pengarengan Taman Duta, dan Pondok Petir.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/06/18084561/instruksi-wali-kota-antisipasi-ancaman-banjir-dan-longsor-di-depok