Salin Artikel

Ini Pengakuan Korban-korban Penipuan DP Rumah Murah di Tangsel

Salah satu korban, Dina, mengatakan, alasan dirinya termakan bujuk rayu John yakni pria tersebut begitu meyakinkan menawarkan rumah murah dengan lokasi yang terjangkau.

"Sampai akhirnya berminat karena lokasinya. Lokasinya kan pertengahan Serpong dan Parung, jadi enggak terlalu jauh ke Bintaro. Aku pikirnya karena rumah bersubsidi yang murah dan enggak terlalu jauh," ujar Dina saat ditemui Kompas.com di Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (13/12/2018).

Dina mengatakan, informasi penjualan rumah murah didapatkan melalui tetangganya pada September 2016. Dina kemudian melihat langsung lokasi rumah yang berada di daerah Cidokom, Kabupaten Bogor.

Saat melihat fisik rumah yang sudah ada, Dina tertarik dan mendatangi salah satu kantor PT CKK di kawasan BSD. Dina bertemu dengan salah satu sales marketing bernama Tama.

Tama memperlihatkan lokasi rumah yang akan dijual. Selain di Cidokom, PT CKK juga memiliki lokasi perumahan di daerah Curug, Kabupaten Bogor. Dina diyakinkan dengan foto-foto serta desain dari rumah di dua lokasi tersebut.

Dina yang semakin percaya memutuskan untuk membeli rumah di Cidokom. Dina juga mendatangi kantor pemasaran PT CKK yang berada di Perumahan Villa Dago Pamulang, Tangsel.

Di sana, Dina bertemu dengan John. Namun, saat ditemui John tidak seperti agen properti lainnya yang memakai pakaian rapi. John terlihat hanya mengenakan celana pendek.

"Mungkin karena dia pemiliknya," ujar Dina.

Di kantor tersebut, John kembali meyakinkan Dina bahwa rumah yang ditawarkan memang ada.

Dina sempat memeriksa apakah PT CKK berada dalam daftar nama perusahaan yang bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai perusahan penyedia rumah murah. Saat diperiksa, nama CKK telah terdaftar.

Dina kemudian membayar booking fee dan uang muka dengan total Rp 30 juta.

Selang enam bulan, Dina tidak mendapat panggilan untuk akad kredit perumahan BTN. Dia kemudian mencoba mendatangi kedua kantor CKK.

Namun, kedua kantor tersebut telah tutup. Dina lalu mencoba menghubungi John. Melalui sambungan telepon, John menjelaskan akan tetap memberikan rumah yang sudah dijanjikan.

John mengaku terkendala masalah internal dan sejumlah konsumennya yang melaporkan ke polisi karena menganggap perusahaan tersebut telah melakukan penipuan.

"Saya tanya, 'Pak, belum ada panggilan akad'. Dia bilang, 'Tenang Bu, itu yang bikin gara-gara kenapa jadi keangkat-angkat, pada ngadu ke polisi. Enggak ada niat buat nipu, tenang saja. Kalaupun enggak jadi, kami balikin uangnya. Nanti dibangun, ini masalah internal'. Dia lebih galak ngomongnya," ujar Dina.

Namun, hingga akhir Desember 2018, John tak lagi bisa dihubungi. Dina memutuskan untuk melaporkan dugaan penipuan itu ke pihak kepolisian.

Korban lainnya, Suryono, mengatakan telah mentransfer uang muka Rp 21 juta karena percaya tawaran rumah oleh PT CKK.

Suryono mendapatkan informasi rumah murah dari temannya. Dia mencoba melihat langsung lokasi rumah yang berada di daerah Curug.

Sesampainya di lokasi, Suryono melihat sedang ada pembangunan perumahan. Ia lantas percaya dan menemui bagian marketing PT CKK di BSD, Serpong.

Suryono mentransfer uang Rp 21 juta ke PT CKK. Namun, setelah ditunggu lebih dari setahun, tidak ada panggilan dari pihak bank ataupun PT CKK untuk kelanjutan pembelian rumah itu.

"Saya transfer Rp 21 juta, dicicil tiga kali. Memang saya lagi butuh rumah dan itu kebetulan lokasinya dekat dengan tempat kerja saya dan murah. Saya sih berharap uang saya kembali," ujar Suryono.

Sebelumnya diberitakan, ratusan orang menjadi korban penipuan John Sumanti. Kepada korbannya, ia menawarkan rumah dengan uang muka yang tergolong murah. 

John mengaku, ia merupakan agen properti yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun rumah bersubsidi dengan DP murah. Rata-rata para korban diminta untuk membayar booking fee sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta.

Para korban dijanjikan akan mendapatkan hunian yang berlokasi di Desa Curug, Kabupaten Bogor atau di Desa Cidokom, Kabupaten Bogor.

Termakan bujuk rayu serta gaya John yang meyakinkan, para korban pun bersedia menyerahkan uang mereka. Namun, John kabur ketika para korban mulai menangih janjinya.

John ditangkap di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/12/2018) lalu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/13/20024941/ini-pengakuan-korban-korban-penipuan-dp-rumah-murah-di-tangsel

Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke