Salin Artikel

Dengar Kabar Ada "Sweeping" Juru Parkir di Ciracas, Warga Khawatir

Salah satu warga, NH (38) mengatakan, ia memang sempat melihat beberapa orang yang mondar-mandir seperti mencari sesuatu.

"Ya, (saya) pernah lihat kemarin ini, tapi saya enggak tahu sweeping atau bukan. Mereka tanya-tanya sih ke warga yang lain. Badannya ya tegap-tegap begitu," ujar NH ketika ditemui, Jumat (14/12/2018).

Semenjak peristiwa pengeroyokan tersebut, NH mengaku sedikit khawatir lantaran mengetahui kasus tersebut berbuntut panjang.

"Khawatir, apalagi rumah ayah salah satu pelaku dihancurin, terus saya baca soal pembakaran polsek gara-gara ini juga kan," ucapnya.

Warga lainnya, JM mengatakan cukup khawatir dengan adanya informasi sweeping.

Meski belum mengetahui jika informasi tersebut benar atau tidak, namun baginya hal tersebut tetap mengkhawatirkan.

"Kan ada pesan yang tersebar tuh, katanya mau sweeping juru parkir liar dan lain-lain, tapi memang belum tahu ada atau enggak," kata dia.

"Kalau dibilang khawatir, ya khawatir, soalnya kasihan kalau tukang parkir lainnya yang enggak salah kalau terciduk bagaimana? Semoga pelaku saja sih cepat tertangkap semua," harapnya.

Sementara itu, warga lainnya, Kasman menuturkan, sejauh ini wilayahnya masih aman dan belum mengetahui ada informasi sweeping.

"Engga tahu saya, tidak ada informasi juga kalau sweeping. Kalau sweeping, ngeri juga," tuturnya.

Sebelumnya, Kompas.com sempat menerima informasi bahwa ada sweeping di kawasan Arundina dan Ciracas.

Dalam informasi tersebut, disebutkan sweeping dilaksanakan untuk mencari pelaku pengeroyokan maupun untuk menertibkan juru parkir liar.

Meski demikian, belum ada penegasan jelas, baik dari pihak kepolisian maupun Kodam Jaya terkait informasi ini.

Informasi sweeping itu disebut berkaitan dengan pengeroyokan anggota TNI di Arundina, Ciracas oleh beberapa juru parkir di sana.

Buntut dari pengeroyokan adalah perusakan dan pembakaran Polsek Ciracas pada Selasa malam (11/12/2018) hingga Rabu (12/12/2018) dini hari oleh sekelompok massa yang belum dikenal.

Aksi massa tersebut diduga karena tidak puas dengan penanganan kasus di Polsek Ciracas terhadap pengeroyokan anggota TNI.

Adapun dalam kasus ini, ada lima pelaku pengeroyokan yang telah diketahui, yakni inisial AP, HP, IH, SR, dan D. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut pihak kepolisian. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/14/13412041/dengar-kabar-ada-sweeping-juru-parkir-di-ciracas-warga-khawatir

Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke