Bantuan berupa bahan makanan yakni 15 dus mie instan, 6 dus ikan kaleng, dan 2 dus biskuit. Selain itu, warga juga menerima selimut, pakaian, perlengkapan bayi, perlengkapan mandi, dan seragam sekolah.
"Makanan juga sudah kami siapkan tiga kali dalam satu hari sejak kemarin sampai dua hari ke depan," kata Prayitno, Rabu (26/12/2018).
Prayitno mengatakan, saat ini warga yang kehilangan tempat tinggal mengungsi di tenda Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) Jakarta Pusat serta gedung SLB Harapan Ibu.
"Total ada 210 jiwa yang mengungsi. Sebagian mengungsi di dua titik, tetapi ada juga yang mengungsi ke (rumah) kerabatnya," ujarnya.
Salah satu warga, Andi mengatakan, ia belum sempat menyelamatkan barang apa pun saat kebakaran terjadi. Saat itu, ia panik sehingga langsung menyelamatkan diri.
"Anginnya kemarin itu kencang. Rumah saya lumayan dekat dengan asal api, cuma berjarak dua rumah. Saya sudah takut duluan, jadi saya langsung lari saja biar selamat dulu. Jadi enggak sempat bawa apa pun," kata Andi kepada Kompas.com.
Andi mengaku menderita luka gores pada bagian tangannya setelah membantu petugas memadamkan api.
"Saya lari dulu, kan, terus saya bantu padamkan pakai ember seadanya saat petugas datang. Tangan saya tiba-tiba tergores, tetapi enggak tahu tergores benda apa," ujarnya.
"Itu cepat sekali, Mbak, langsung habis saja rumah-rumah. Rumah saya padahal berjarak empat rumah dari asal api. Makanya barang-barang saya sudah hangus semua karena saya lebih mementingkan nyawa saya," kata Wiwik.
"Untung saja bantuan selimut sudah datang. Saya, kan, sementara tinggal di SLB, makanya membutuhkan selimut," lanjut dia.
Sebelumnya, sebanyak 40 rumah semi permanen hangus terbakar akibat korsleting listrik di Kemayoran pada Selasa siang.
Api diduga berasal dari sebuah rumah yang ditinggal penghuninya.
Sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/26/21511431/210-warga-mengungsi-akibat-kebakaran-di-kemayoran