Kanit Laka Lantas Jakarta Utara AKP Sigit Purwanto mengatakan, penyakit hipertensi yang dialami Haryanto baru sebatas dugaan.
"(Dugaan hipertensi) didapat dari teman-teman kerjanya. Kami menghubungi rekan-rekan kerjanya, tetapi masih diduga ya," kata Sigit kepada Kompas.com, Jumat sore.
Ia pun belum bisa memastikan penyebab kematian Haryanto, sebab hasil otopsi belum keluar.
"Kalau kami sebagai penyidik enggak bisa menentukan itu (penyebab kematian), yang bisa menentukan, kan, dokter," ujarnya.
Sigit menuturkan, Haryanto ditemukan tewas di dalam mobil setelah menabrak lima mobil dengan kondisi mengalami luka patah kaki sebelah kiri.
Adapun tidak ada korban luka atau tewas lainnya dalam peristiwa tersebut.
"Karena semua mobilnya sedang diparkir, jadi kosong," ujar Sigit.
Berdasarkan keterangan yang diterima Kompas.com, mobil-mobil yang tertabrak adalah mobil boks B 9298 SM, mobil Volvo D 1483 SGN, Honda Brio B 2362 SZV, Toyota Yaris B 1647 GVG, dan Toyota Avanza B 1913 BOF.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/28/19181671/tabrak-5-mobil-di-pik-pengemudi-grand-livina-diduga-hipertensi