Pihaknya sedang mengkaji rencana perekrutan sopir angkot ini. Rencana ini juga berkaitan dengan jumlah bus transpatriot yang bertambah 20 unit.
"Rencananya demikian, tentunya kalau nambah armada kan butuh (sopir). Dishub bilang juga kita harus membina sopir angkutan reguler yang trayeknya bersentuhan dengan transpatriot," kata Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/1/2019).
Iqbal menambahkan, pihaknya juga ingin memberi kesempatan kepada sopir angkot agar bisa menjadi sopir transpatriot.
Sebab, kini trayek angkot bersentuhan dengan trayek transpatriot. Hal itu juga mencegah gesekan antar sopir transpatriot dan angkot.
"Rencana ini masih kami kaji, tentunya aspek yuridis aturan dan sosiologis. Aturan itu kan kita kaji apa spesifikasinya, apa indikator sopir angkutan reguler yang kebetulan sekarang ini peremajaan kendaraan angkot tidak ada lagi, ya otomatis kan trayek mereka mati," ujar Iqbal.
Kerja sama dengan pihak kepolisian juga akan dilakukan untuk melihat track record sopir angkot dalam berkendara.
"Kami akan kerja sama dengan polantas, track record mereka sejauh mana. Transpatriot ini harus membuat penumpanya nyaman, sopirnya nyaman, tertib lalu lintas, disiplin berkendara, tepat waktu," tuturnya.
Transpatriot melayani dua rute yakni, Terminal Bekasi-Harapan Indah dan Harapan Indah-Terminal Bekasi.
Sebanyak sembilan bus beroperasi di dua rute tersebut. Sementara itu, 20 unit bus tambahan lainnya segera beroperasi dan masih dalam proses persiapan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/08/21091531/dikaji-rencana-pengemudi-angkot-jadi-sopir-transpatriot