Salin Artikel

Menelusuri Hulu Lautan Sampah Kali Pisang Batu Bekasi, Begini Kondisinya

Pemerintah Desa Setia Asih, Setia Mulya, dan Pahlawan Setia kompak menyatakan jumlah sampah yang melimpah di Kali Pisang Batu secara logis tidak sebanding dengan warga di desa-desa tersebut.

Adapun sampah memenuhi Kali Pisang Batu dengan panjang mencapai 1,5 kilometer.

Kompas.com menelusuri dan mencari hulu sampah Kali Pisang Batu yang diduga berasal dari aliran kali wilayah Kota Bekasi.

Saat mengikuti aliran air kali, Kompas.com menemukan tumpukan sampah yang tidak jauh berbeda dengan sampah di Kali Pisang Batu.

Aliran kali itu berada di Kali Bancong, Perumahan Taman Harapan Baru, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Letak Kali Bancong yang dipenuhi sampah itu memang berbatasan langsung dengan Desa Setia Asih di Kabupaten Bekasi.

Dari pantauan di lokasi, sampah plastik dan rumah tangga memenuhi Kali Bancong hingga sekitar 500 meter.

Tumpukan sampah yang padat nampak seakan-akan bisa menahan beban manusia yang berdiri di atasnya.

Bau tak sedap pun tercium menusuk rongga penciuman. Warna air kali juga nampak hitam pekat.

Fadhilah, petugas keamanan Perumahan Taman Harapan Baru (THB) mengatakan, sampah tersebut bukan berasal dari warga Perumahan THB, melainkan dari Pasar Pejuang dan warga di permukiman seberang kali.

"Ini yang sampah banyak ini dari Pasar Pejuang dan orang bantaran kali. Itu buangan dari sana, terus akhirnya numpuk dan kebetulan saluran kecil jadinya menumpuk," kata Fadhilah kepada Kompas.com, Kamis (10/1/2019).

Fadhilah menambahkan, sampah-sampah itu akan menumpuk jika aliran air kali kecil.

Namun jika aliran air sedang deras, maka sampah-sampah itu bisa terurai dan terbawa arus hingga ke Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia.

"Di sini menunggu (aliran) air gede supaya bisa kebawa. Makanya imbasnya Desa Pahlawan Setia," ujar Fadhilah.

Sukmaji selaku Ketua RT 07 di RW 08 Kelurahan Pejuang mengatakan, tidak ada warganya yang membuang sampah ke Kali Bancong.

Dia menduga ada warga lainnya di luar wilayah RT atau RW-nya yang membuang sampah ke Kali Bancong.

Dia mengaku sudah beberapa kali meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi atau pihak Kelurahan Pejuang untuk membersihkan sampah di kali tersebut.

Namun, permintaan itu belum juga ditindaklanjuti.

"Dulu saya sudah koordinasi sama Dinas Kebersihan. Dari tingkat kelurahan, tapi sampai sekarang enggak muncul-muncul. Alasan apa saya enggak mengerti. Saya pernah kepingin dialog tapi ya bagaimana enggak ada jawaban," ujar Sukmaji.

Sementara itu, Lurah Pejuang Isnaini mengaku masih ada warganya yang nakal membuang sampah ke kali.

Menurut dia, perilaku masyarakat harus diubah untuk tidak membuang sampah ke kali.

Mengenai sampah di Kali Bancong, dia mengaku tidak pernah ada aduan ketika dia menelusuri warganya.

Meski begitu, dia menyatakan akan mulai mengangkut sampah di Kali Bancong besok, Jumat (11/1/2019).

"Besok kami action, tadi sudah disurvei sama tim teknis dari UPTD (Unit Pelaksana teknis Dinas) Lingkungan Hidup," kata Isnaini.

Satu alat berat akan dikerahkan untuk mengangkut sampah di Kali Bancong.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/10/18081911/menelusuri-hulu-lautan-sampah-kali-pisang-batu-bekasi-begini-kondisinya

Terkini Lainnya

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke