Dalam kegiatan ini, 100 anak disabilitas tersebut terlihat mengenakan setelan putih-putih.
Mereka digabungkan ke dalam grup bersama siswa lainnya untuk mendaur ulang kertas.
Terlihat semangat anak disabilitas tak kalah dengan siswa lainnya. Meskipun lambat, mereka berhasil menyelesaikan daur ulang dengan baik.
Kepala Sekolah SD Tarakanita 5 Paula Ruliati mengatakan, pihaknya mengajak 100 anak disabilitas dari komunitas Special Olympics Indonesia (SOIna) untuk bisa berpartisipasi.
"Kami mengajak 100 anak disabilitas intelektual dari SOIna. Dari Spesial Olympis Indonesia agar mengajar anak-anak untuk peduli dengan teman-teman yang merasa sama dalam arti berkebutuhan khusus agar menginspirasi mereka," kata Paula, di SD Tarakanita 5 Sabtu (12/1/2019).
Ia mengaku ingin mengjarkan kepada para siswa bahwa anak yang dilaahirkan dalam bentuk fisik tak sempurna juga bisa berprestasi.
"Sehingga anak disabilitas berprestasi bisa mendaur ulang. Mengajar anak juga bersyukur apa yang sudah mereka peroleh secara fisik," ujarnya.
Sebelumnya, SD Tarakanita 5 Rawamangun, Jakarta Timur berhasil memecahkan rekor MURI dengan mendaur ulang 1.161 kertas.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sebanyak 550 anak terlihat berkumpul di lapangan belakang sekolah untuk mendaur ulang kertas.
Meski target awal hanya 1.000 kertas namun mereka berhasil mendaur ulang 1.161 kertas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/12/12392171/100-anak-disabilitas-dilibatkan-dalam-pemecahan-rekor-muri-daur-ulang
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan