Salin Artikel

Andalkan Data Warga Miskin dari Dinsos, Bekasi Dukung PPDB Tanpa SKTM

"Tidak akan mempengaruhi, tidak masalah jika dicabut SKTM itu, kami ikut saja" kata Inayatullah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Inayatullah menjelaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan hal itu karena Disdik Kota Bekasi sudah tidak menggunakan SKTM lagi sebagai syarat dalam jalur PPDB sejak tahun 2018-2019.

"Kami untuk SKTM itu dari tahun kemarin sudah enggak pakai SKTM untuk PPDB 2018-2019. Kami Disdik Kota enggak pakai SKTM karena kan kami sudah ada data terpadu di Dinsos (Dinas Sosial)," ujar Inayatullah.

Dia menambahkan, Disdik Kota Bekasi sudah memilah lebih dulu data dari Dinas Sosial terkait warga golongan tidak mampu.

Pada PPDB tahun 2018-2019, Disdik Kota Bekasi hanya menerima warga pemilik kartu dari Dinsos seperti kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Keluarga Sejahtera (PKS).

Dia menilai, data yang dikeluarkan dari Dinsos dirasa lebih valid dan sudah terverifikasi dibanding dengan SKTM yang dikeluarkan kelurahan atau kecamatan.

"Base data terpadu dari Dinsos yang kami pakai karena kan sudah teruji valid dan terverifikasi," tutur Inayatullah.

Menurut dia, jika ada ketidaksesuaian data dari Dinsos dengan kehidupan warga pemilik kartu PKH atau PKS, itu adalah kesalahan dari Dinsos atau Kemensos.

"Misalnya nanti tidak tepat, berarti data dari sana yang tidak tepat. Tapi, PPDB 2018-2019 tidak ada yang bodong," kata Inayatullah.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus persyaratan SKTM dalam PPDB untuk tahun ajaran 2019-2020.

"Untuk siswa tidak mampu tidak perlu menggunakan SKTM, cukup dengan menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi yang melanjutkan sekolah, atau menunjukkan kartu Program Keluarga Harapan (PKH)," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/16/21193411/andalkan-data-warga-miskin-dari-dinsos-bekasi-dukung-ppdb-tanpa-sktm

Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke