Salin Artikel

Dukungan Wali Kota Bekasi untuk Ahmad Syaikhu Jadi Wagub DKI

Menurut Rahmat, Syaikhu memiliki karakter kuat serta berperilaku baik saat memegang sebuah jabatan.

"Pak Syaikhu itu orangnya susah nyari (orang) karakternya atau perilaku (seperti Syaikhu), kan, saya bergaul dari 2004 dengan Pak Syaikhu," kata Rahmat saat ditemui di Gedung Kesenian, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/1/2019).

Rahmat dan Syaikhu diketahui pernah memimpin Kota Bekasi sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi pada periode 2013-2018.

Ia mengaku akan memilih Syaikhu jika dalam posisi Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. 

"Kalau saya jadi gubernur DKI, saya ambil Pak Syaikhu. Hubungan saya dengan Pak Syaikhu semenjak ketua DPRD, dia pernah (jadi) wakil ketua DPRD, wakil wali kota, dia tau. Jadi dia betul-betul mem-backup kerja wali kota," ujar Rahmat.

"Pernah dengar enggak saya lima tahun sama Pak Syaikhu, pernah berantem? Enggak ada kan. Saya pernah sampaikan ke Pak Gubernur, 'Gubernur, kalau mau cari wakil, saya punya wakil yang didorong partainya'," kata dia. 

Adapun, Ahmad Syaikhu bersama dua kandidat wagub DKI lainnya yakni, Abdurrahman Suhaimi dan Agung Yulianto telah mengikuti tahapan pertama uji kepatutan dan kelayakan yang digelar tim panelis.

Uji kelayakan digelar tertutup di Hotel Aston, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2019).

Uji kelayakan akan dilanjutkan dengan sesi focus group discussion (FGD) atau konsultasi publik pada 3 Februari. 

Tim panelis akan menyerahkan hasil uji kelayakan kepada pimpinan Gerindra dan PKS DKI Jakarta.

Pimpinan kedua partai itulah yang kemudian memutuskan dua nama yang akan diserahkan kepada gubernur untuk kemudian dipilih melalui DPRD DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/29/14142931/dukungan-wali-kota-bekasi-untuk-ahmad-syaikhu-jadi-wagub-dki

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke