Ketiga cawagub tersebut yakni kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdurrahman Suhaimi, Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
Ketua Fraksi Nasdem Bestari Barus mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Fraksi Nasdem menyinggung besarnya sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun 2018.
Dengan adanya wagub DKI, Fraksi Nasdem berharap silpa tahun anggaran berikutnya jauh lebih rendah.
"Kami menginginkan silpa itu rendah, jangan tinggi-tinggi. Silpa yang rendah itu menandakan kinerja baik karena kepala daerah itu dinilai berhasil, bagus, pertama dari silpanya," ujar Bestari seusai pertemuan tersebut.
Bestari menyampaikan, pada 2018, silpa DKI Jakarta mencapai Rp 14 triliun.
Padahal, masih banyak kebutuhan masyarakat yang tidak terfasilitasi.
"Masa sih pos lansia enggak punya yang namanya alat tensi, sementara silpanya Rp 14 triliun, kan lucu tuh," kata dia.
Selain silpa, Fraksi Nasdem berpesan kepada tiga cawagub untuk membangun fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan banyak warga.
"Tidak mesti bangunan yang besar, tetapi yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak. Itu yang kami titipkan juga pada kawan-kawan (cawagub)," ucap Bestari.
Sebelum berkenalan dengan Fraksi Nasdem, tiga cawagub DKI juga sudah memperkenalkan diri ke Fraksi Demokrat-PAN, PDI-P, Hanura, PPP, dan Golkar.
Mereka juga akan berkenalan dengan fraksi-fraksi lainnya di DPRD DKI.
Selain berkenalan dengan fraksi DPRD DKI, tiga cawagub ini tengah mengikuti proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang digelar PKS dan Partai Gerindra.
Silpa 2018 yang disampaikan Bestari berbeda dengan data Pemprov DKI Jakarta.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, silpa per 31 Desember 2018 yakni Rp 9,7 triliun, lebih rendah dibandingkan silpa 2017 yang mencapai Rp 13,16 triliun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/29/17555921/bertemu-cawagub-dki-fraksi-nasdem-ingatkan-besarnya-sisa-anggaran