Salin Artikel

Soal Banjir di Green Garden dan Jalan Panjang Kedoya Utara...

Menurut kesaksian warga sekitar, banjir sudah mulai tiba sejak pukul 03.00 WIB, Selasa dini hari.

Kasie Pemerintahan dan Ketertiban Kelurahan Kedoya Utara Mustamin mengatakan banjir disebabkan oleh tiga hal yakni curah hujan tinggi, luapan air karena rob dan banjir kiriman dari Bogor.

"Ini juga dapat kiriman dari Bogor. Kalo cuma terjadi hujan di sekitar sini biasanya enggak sampai kaya gini. Ini memang ada luapan, dari Kali Sekretaris, Kali Pasanggrahan dan Kali Mookevart," ujar Mustamin.

Mustamin mengatakan, banjir di Green Garden dan Jalan Panjang mencapai ketinggian 30-70 sentimeter.

Operator Pompa Rumah Pompa Departemen Agama, Robi (35) mengatakan, volume air di Kali Mookervart memang sempat mengalami kenaikan pada pukul 04.00 WIB subuh.

Tinggi permukaan air pada subuh tersebut mencapai 270 sentimeter, sedangkan pada pukul 10.00 WIB, tinggi air sudah turun yakni berada di angka 170 sentimeter.

Ia juga mengatakan kendala terjadi karena air laut sedang pasang. Sehingga luapan air di sungai Pasanggrahan dan Mookevart berbalik dan menggenangi Komplek Green Garden, Jalan Panjang dan Taman Ratu.

"Susah juga kalau laut masih pasang air berbalik terus. Ini di sekitar sini diperkirakan tinggi air 30-70 sentimeter, di Taman Ratu mencapai 24 sentimeter" kata Mustamin.

Aktivitas Warga Terganggu

Dalam pantauan Kompas.com di lapangan, masyarakat kerap berhenti sejenak untuk melihat kondisi perempatan Jalan Panjang yang tergenang. Selain warga Komplek Green Garden, warga yang sehari-hari melintasi Jalan Panjang pun terganggu.

Genangan air tak hanya terletak pada Komplek Green Garden dan Jalan Panjang, tapi juga menggenangi area Ruko Green Garden.

Harti (54) seorang pedagang soto yang berjualan di kawasan ruko Green Garden harus menunggu beberapa saat untuk membuka lapaknya. Ia bahkan harus memindahkan tempat jualan ke bahu Jalan Panjang agar tidak terkena banjir.

Menurut Harti, banjir serupa terjadi dua tahun silam.

"Sudah lama enggak kejadian, dua tahun lalu terakhir. Ini baru sekarang banjir lagi," ceritanya.

Warga lainnya, Priyono mengatakan, ketika hujan deras"dengan durasi yang lama, kawasan gerbang masuk Green Garden memang kerap tergenang.

"Kalau sudah tergenang, lama surutnya," kata dia.

Kerahkan Pompa

Mustamin mengatakan, pihak pemerintah kecamatan menggunakan dua pompa yang berada di RW 02 dan wilayah Duri Kepa.

Pengamatan Kompas.com, banjir di Jalan Panjang surut pada pukul 13.00 WIB , sementara di pintu masuk Komplek Green Garden baru surut pada pukul 17.00 WIB.

Surutnya banjir juga karena petugas Sudin Sumber Daya Air ( SDA) Jakarta Barat menggunakan pompa untuk memperlancar aliran air, dari got di komplek Green Garden ke arah got Jalan Kedoya Raya.

"Pakai pompa supaya aliran air di got lancar, jadi air cepat surut," kata salah satu petugas Sudin SDA Jakarta Barat Azwar (33).

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/06/11440711/soal-banjir-di-green-garden-dan-jalan-panjang-kedoya-utara

Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke