Pemandangan pedagang dan pembeli saling tawar menawar layaknya pasar pada umumnya tidak lagi terlihat di sana.
Tersisa puing-puing setelah dilalap si jago merah. Sebanyak 414 kios terbakar hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga jam.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para pedagang terlihat hanya bisa meratapi lahan pencahariannya yang sudah ludes terbakar.
Sebagian pedagang ada yang kembali memeriksa kios yang terbakar. Mereka berharap ada barang berharga yang masih bisa digunakan.
Salah satu pedagang yang mengais puing-puing, Suharno (58). Kepada Kompas.com, pedagang ayam tersebut mengaku pasrah dengan musibah yang menimpanya.
"Ya habis bagaimana lagi, Mas. Namanya musibah enggak ada yang tahu," ujar Suharno, di lokasi kebakaran, Rabu.
Sambil merogoh puing-puing, dia bercerita kerugian yang dialaminya akibat kebakaran tersebut.
Sebanyak 20 potong ayam broiler siap potong di dalam freezer lenyap terbakar.
"Ya, hampir Rp 1.000.000 lah kerugiannya," katanya.
Setelah ditelusuri, ternyata mereka adalah sekumpulan pedangang pakaian.
Sekitar lima sampai enam orang sedang berkumpul memilah baju yang masih layak dijual dan baju yang hangus terbakar.
Mereka terlihat mengenakan alas kaki berbahan karet, seakan tidak takut telapak kakinya tertancap benda tajam saat mengais puing-puing.
Salah satu pedagang baju, Nel (53),mengatakan, barang dagangannya ludes terbakar.
Sarung, baju, celana, jas hujan, hingga baju koko dagangannya sudah hangus.
Terlihat ada tiga karung berisi baju hasil pungutan di lokasi kebakaran. Nampaknya tiga karung pakaian itu dianggap layak untuk dijual kembali.
"Nanti kita pilih pilih mana yang layak terus kita cuci lagi," katanya sambil menarik selembar celana pendek dari dalam puing kebakaran.
Ada sembilan kios pakaian yang terbakar dalam kejadian itu, termasuk gudang pakaian milik Nel di lantai atas.
"Wah bisa rugi puluhan juta lebih," ujar Nel.
Bahkan, dia mengaku sudah membeli stok pakaian guna dijual di hari raya Idul Fitri.
Namun, dirinya harus mengurungkan niat berjualan di hari raya karena semua stok tersebut sudah terbakar.
"Yah, berserah kepada Allah, Mas," ujarnya sambil menatap puing-puing.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Pasar Blok A.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Irwan mengatakan, terjadinya kebakaran di Pasar Blok A itu karena korsleting listrik.
Korsleting listrik diduga berasal dari salah satu kios yang berada di area pasar. Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/07/08000061/asa-pedagang-blok-a-mencari-harta-di-puing-puing-sisa-kebakaran-