Salin Artikel

Cerita Insan Kamil, Pemilik Warung Kopi Dekat Lokasi KRL Anjlok di Bogor

Para pelanggan silih berganti datang ke warungnya untuk memesan makanan ringan, minuman, dan rokok yang tersedia.

Ia sampai harus berulang kali mengelap keringat menggunakan tisu karena tak henti-henti bekerja.

"Alhamdulillah, alhamdulillah banget hari ini banyak yang beli," kata Kamil kepada Kompas.com, Minggu (10/3/2019).  

Kamil mengaku penjualan di warung miliknya meningkat jauh ketimbang hari biasa ia berjualan.

Namun, ia tak mau menyebutkan berapa omzet yang sudah didapatkannya hari ini. 

"Kan belum diaudit yang hari ini," kata dia sambil tertawa.

Pria yang sudah berumur 40 tahun ini mengaku, sebenarnya ia tak pernah berjualan pada hari Minggu.

Namun saat sedang tidur-tiduran, ia dihubungi oleh temannya sesama pedagang yang mengatakan ada keramaian di sekitar warungnya akibat musibah kereta anjlok.

Barulah sekitar pukul 13.00 WIB ia berangkat dari rumahnya yang tak begitu jauh dari lokasi untuk membuka warung.

Namun ia menegaskan, keputusannya untuk membuka warung bukan berarti bersenang-senang di atas musibah yang terjadi.

"Ya kan saling bantu lah, bapak-bapak ini butuh ngopi buat kerja, ya saya jual kopi," ujar Kamil. 

Kamil menerangkan, biasanya di sekitar lokasi tersebut memang cukup ramai dilalui warga, namun baru kali ini ia mendapatkan pelanggan sebanyak hari ini.

Ia turut mengatakan, sebenarnya di lokasi tersebut biasanya banyak pedagang kaki lima yang berjualan, namun karena palang pintu rel kereta api dipasangi garis polisi, teman-temannya tidak bisa ikut berjualan di sana.

"Mereka kalau harus memutar jauh banget," kata Kamil.

Meski mendapat keuntungan berlipat pada hari ini, ia juga tak ingin musibah serupa terjadi lagi karena bisa membahayakan nyawa orang-orang yang terdampak.

Ia turut mendoakan kesehatan 19 orang yang menjadi korban kecelakaan kereta hari ini.

"Ya semoga mereka enggak apa-apa, bisa pulang ke rumah dengan kondisi sehat walafiat," pungkas Kamil.

Adapun KRL 1722 jurusan Jatinegara menuju Bogor anjlok saat melintas di antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, Minggu sekitar pukul 10.15 WIB.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/10/20434201/cerita-insan-kamil-pemilik-warung-kopi-dekat-lokasi-krl-anjlok-di-bogor

Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke