Salin Artikel

Cerita Cheta, Penyandang Disabilitas, Jajal MRT

Sebelum beroperasi, teman disabilitas mendapat kesempatan untuk ikut jajal dalam uji coba fasilitas MRT.

Uji coba penyandang disabilitas tersebut sebagai bahan masukan bagi MRT sebelum mulai beroperasi.

Kompas.com pun berkesempatan mendampingi seorang tuna netra bernama Cheta Prasetyaningrum yang tengah mencoba fasilitas MRT tersebut.

Cheta yang rumahnya di Sawangan, Depok naik kendaraan pribadi menuju MRT Lebak Bulus.

Cheta memarkirkan mobilnya di tempat parkir Point Square Lebak Bulus. Dari Point Square ia berjalan empat puluh meter langsung naik menuju eskalator Stasiun MRT Lebak Bulus.

Setelah sesampainya di dalam Stasiun MRT Bunderan HI, menurutnya semua tampak luas lantaran ruang publik.

Dari ekskalator menuju guiding block menurut Cheta lumayan jauh.

"Jadi seharusnya, dari ekskalator langsung ketemunya guiding block supaya dapat ngikutin arahnya kemana karena kan luas ya," ujar Cheta kepada Kompas.com di MRT Bunderan HI, Sabtu (16/3/2019).

Meski demikian, perjalanan menuju loket terasa lebih mudah lantaran petugas MRT yang inisiatif menggandeng dirinya.

"Ketika saya agak kesulitan meraba guiding block petugas langsung inisiatif nganterin," ujar wanita berjilbab biru ini.

Sesampainya di dalam stasiun, Cheta langsung mendapat arahan dari petugas MRT.

Menggunakan tongkatnya, Cheta meraba guiding block menuju ekskalator untuk naik MRT.

"Guiding blocknya untuk diraba memang enak. Saya baru tahu ketika kita berjalan kita gunain tongkat guiding blocknya yang timbul untuk diraba dan berhenti ketika ada titik-titiknya ada di pintu orang yang mau keluar belum lagi yang guiding blocknya yang tiba-tiba terputus," jelasnya.

Apabila titik-titik guiding block ada di depan pintu masum menurutnya, para tuna netra yang mau masuk kereta agak kesulitan mengetahui apakah ada orang yang mau turun dari kereta tersebut.

"Nah kecuali si tuna netra ini ada yang dampingi, namun kalau tidak dia agak kesulitan. Kecuali ada suara yang dapat didengarnya," sarannya.

Kemudian saat memasuk kereta, Cheta tampak kesulitan meraba masuk ke kereta tersebut tanpa bantuan petugas lantaran antara peron dengan masuk ke kereta jaraknya sekitar empat jari atau sekitar sepuluh centimeter.

"Jarak antara peron dengan lantai kereta yang empat jari ini dapat menyebabkan tongkat ataupun kakinya masuk ke dalam lubang tengah jarak tersebut. Harusnya cukup satu jari jarak tersebut," ujarnya.

Ia duduk di area prioritas penyandang disabilitas yang hanya terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.

Saat duduk di dalam kereta, voice speaker petunjuk perjalanan kurang terdengar. Ia sempat berkali-kali bertanya dirinya tengah berada dimana.

"Suaranya masih belum begitu jelas terdengar, mungkin kedepannya akan lebih bagus minimal kita bisa identifikasi ini mau turun," ujarnya.

Tampak para petugas MRT yang juga meminta pendapat masukan dari pada difabel untuk menjadi evaluasi pihaknya.

Tak terasa, sepuluh menit berlalu akhirnya sampai di pemberhentian Stasiun Senayan, Cheta tampak mencoba fasilitas toilet di stasiun tersebut.

"Toiletnya si akses ya karena ada ram dan petugas inisiatif langsung angkat tangan saya. Yang saya bingung flash di toiletnya ada di pinggir, jadi memang agak mencari-cari sih," ucapnya.

Meski demikian, wanita berumur 37 tahun ini senang menjajal fasilitas MRT tersebut. Menurutnya, fasilitas ini tidak jauh dari di Singapura maupun Malaysia.

"Overall sih bagus ya semua tampak akses, kemungkinan ini menjadi salah satu kendaraan saya kedepannya," tutupnya.

Sementara itu, bagi penumpang difabel, area prioritas hanya terdapat pada ujung kereta di gerbong ketiga dan keempat dalam setiap rangkaian kereta.

Adapun uji coba publik kereta MRT fase 1 dilakukan mulai 12-23 Maret 2019. Hingga 11 Maret, tercatat 184.738 orang yang mendaftar untuk mengikuti rangkaian uji coba tersebut.

Total kuota untuk uji coba tersisa sebanyak 100.862 orang dari 285.600 orang. Uji coba MRT akan dilakukan sejak pukul 08.00-16.00 WIB dengan total 98 perjalanan dalam sehari.

PT MRT Jakarta menerapkan sistem kuota saat uji coba operasi penuh kereta MRT untuk publik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/16/20555471/cerita-cheta-penyandang-disabilitas-jajal-mrt

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke