Salin Artikel

Belajar Sistem Pemilu, Delegasi Kerajaan Kelantan Kunjungi KPU Depok

Kedatangan delegasi untuk mewakili Pusat Kajian Strategik Menteri Kelantan melihat bagaimana tahapan pesta demokrasi yang akan dilangsungkan Indonesia pada April mendatang.

“Tujuan kami untuk menjadi pemerhati kepada Pilpres di 2019, kemudian sama-sama menjalin hubungan dengan rekan-rekan partai politik di sini dan melihat pengalaman Pilpres dan Pemilu untuk kita sama-sama boleh pakai di Kelantan khususnya,” kata Pengarah Pusat Kajian Strategik Menteri Kelantan, Wan Nik Wan Yussof, di KPU Depok.

Menurut Wan, sistem pemilihan di Indonesia menarik untuk dipelajari, terutama terkait undang-undang Pemilu.

"Memang meskipun di Malaysia tidak ada Pilpres, namun secara keseluruhan, sistem pemilu di sana hampir sama dengan di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, Kerajaan Negeri Kelantan punya misi yang sama untuk reformasi undang – undang, khususnya terkait anti korupsi dan yang melibatkan politik uang.

“Cukup baik perkembangan demokrasi di Indonesia dan kita yakin itu memberi satu pertanda baik untuk rakyat memilih bagi pembangunan negara,” ujarnya.

Komisioner KPU Depok Jayadin menyambut baik kunjungan delegasi Kerajaan Kelantan Malaysia itu.

“Banyak hal yang kita sampaikan ke mereka terkait Pemilu serentak di Indonesia karena hal tersebut baru pertama kali mereka dapatkan di sini,” kata Jayadin.

Jayadin mengatakan, Kerajaan Kelantan punya sistem pemilihan umum yang berbeda dengan Indonesia, mulai dari daftar pemilih umum hingga cara pencalonan.

"Nah saat diskusi ada delegasi dari Malaysia bahkan kaget melihat besarnya surat suara yang nanti akan digunakan untuk memilih," ujarnya.

Tak hanya itu, mereka juga kaget melihat jumlah DPT mencapai 33 juta untuk Jawa Barat saja.

"Mereka mengapresiasi kami yang bisa mengelola jumlah sebanyak itu dengan baik karena jumlah DPT 33 juta di Jabar kalau di sana 33 juta jumlah DPT satu negara,” kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/19/21010271/belajar-sistem-pemilu-delegasi-kerajaan-kelantan-kunjungi-kpu-depok

Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke