Salin Artikel

Pengakuan Warga Kelurahan Kartini yang Diserang Orang Tak Dikenal

Ketiganya diserang oleh OTK pada 7 Maret 2019 saat berada di sebuah warung.

Seorang korban, Haryadi (24), mengatakan, saat itu ia tengah makan mi instan di sebuah warung pukul 00.30 WIB.

Tiba-tiba, datang sekelompok OTK yang mengenakan helm dan masker serta membawa celurit.

"Saya lagi makan terus habis itu nongkrong depan warung main HP, tiba-tiba langsung diserang. Ada tujuh orang bawa celurit ada yang bawa parang," ucap Haryadi kepada wartawan, Selasa (26/3/2019).

Tanpa basa-basi, ketujuh OTK tersebut langsung membacok Haryadi menggunakan celurit hingga mengenai kakinya.

"Pokoknya tiba-tiba datang langsung bacok saja. Enggak menegur atau apa, tetapi langsung bacok. Paha bawah robek harus dijahit 15 jahitan," ujar dia.

Selain Haryadi, korban lainnya yang mengalami luka bacok yakni Riki.

Saat itu ia juga tengah makan ketika dihampiri dan dibacok oleh para pelaku. Bahkan, tangan kanannya nyaris putus karena terkena celurit.

"Kena tangan, kena sabetan celurit. Pembuluh darahnya putus. Saya dirawat seminggu di rumah sakit," kata dia.

Akibat pembacokan ini, Riki harus menjalani operasi dan mengeluarkan biaya senilai Rp 50 juta.

"Biaya Rp 50 juta saya baru bisa bayar Rp 3 juta. Sisanya masih Rp 47 juta saya sempat ditahan di rumah sakit juga," ucap Riki.

Menurut dia, penyerangan semacam ini sering terjadi di wilayah Kelurahan Kartini. Namun, penyidikan kasus ini oleh kepolisian terkesan lambat.

Padahal, warga sudah memiliki bukti rekaman dari kamera CCTV.

"Kejadian sepertu ini sudah pernah. Pas tahun baru mereka nyerang itu juga ketangkep oleh kamera CCTV. Tapi itu enggak ada warga. Kemudian dari pihak RT dan warga melapor ke polisi tetapi enggak ada tanggapan," tutur dia.

Karena lambatnya pengusutan kasus tersebut, sejumlah warga RW 008 Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat berunjuk rasa hari ini.

Warga membawa karton yang bertuliskan "Di mana keadilan? Para pelaku bebas tanpa rasa takut korban warga resah dan trauma".

Ada juga karton yang memuat tulisan "Aparat hukum tolong tindak tegas penyerangan di wilayah RW 08".

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/26/20171701/pengakuan-warga-kelurahan-kartini-yang-diserang-orang-tak-dikenal

Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke