Salin Artikel

Hati-hati, Pencuri Modus Kempis Ban Incar Nasabah Bank

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, komplotan tersebut sudah beraksi berulang kali dan sengaja menjadikan nasabah bank sebagai target operasi mereka.

"Pelaku ini adalah kelompok Palembang-Lampung khusus melakukan pencurian kekerasan nasabah bank, khusus nasabah bank," kata Argo dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Kamis (11/4/2019).

Argo menuturkan, salah seorang pelaku berinisial B bertugas mengamati para nasabah yang tengah mengambil uang di dalam bank. Sambil berpura-pura menjadi nasabah, ia menentukan nasabah mana yang dijadikan sasaran.

Nasabah yang datang seorang diri dan menggunakan mobil menjadi incaran mereka. Setelah target ditentukan, anggota komplotan lain akan membuntuti target menggunakan sepeda motor.

Pelaku berinisial DH berperan menjadi eksekutor. Ia bertugas menancapkan paku ke ban mobil sebelah kiri belakang target saat mobil berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan.

Dalam waktu 20 menit, ban mobil pun akan bocor. Pelaku lainnya kemudian mengarahkan target untuk menepikan kendaraannya karena bannya bocor. Pada saat inilah pencurian terjadi.

Ketika target sibuk memperbaiki ban bocor yang ada di sebelah kiri belakang, pelaku akan membuka pintu atau jendela mobil sebelah kanan dan mengambil uang yang tersimpan dalam mobil.

"Kalau yang bocor sengaja kiri belakang otomatis kan sopir mengganti (ban). Nah, sebelah kanan mobil tidak kelihatan. Jadi dia buka pintu dan mengambil uang," ujar Argo.

Bawa senjata tajam

Argo menyebut, komplotan ini selalu membawa senjata tajam setiap kali beraksi. Senjata tajam itu digunakan untuk melukai korban apabila korban melawan.

Kanit 1 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward mengatakan, ada beberapa korban yang mengalami luka akibat nekat melawan pelaku.

"Kalau misal korbannya melakukan perlawanan, tergantung situasi, tapi mereka sudah mempersiapkan semuanya. Pengakuannya belum ada yang tewas. Ada yang dilukai pakai pisau tadi," ujar Malvino.

Berdasarkan catatan polisi, kelompok itu sudah beraksi di sejumlah lokasi yaitu Klender, Kelapa Gading, Harapan Indah, dan Pondok Gede. Yang teranyar, komplotan menggasak uang tunai senilai Rp 30.000.000 di Jalan Casablanca.

"Kemarin diambil Rp 30 juta yang rencananya oleh korban mau digunakan untuk DP uang di Senayan mau sewa lapangan olahraga," kata Argo.

Berkaca dari peristiwa itu, Argo meminta masyarakat waspada dan berhati-hati apabila mengambil uang tunai dalam jumlah banyak.

"Masyarakat yang ingin mengambil uang dalam jumlah yang banyak diharap minta pengawalan polisi, itu gratis. Kedua, setelah mengambil uang, jangan sendirian, ada temannya," ucap Argo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/12/11450721/hati-hati-pencuri-modus-kempis-ban-incar-nasabah-bank

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke