Salin Artikel

3 Tahun Penggusuran Warga Kampung Akuarium dan Harapan Tinggal di Rumah Permanen...

Berbagai pentas seni digelar, seperti pembacaan puisi dan paduan suara pada Kamis (11/4/2019).

Dalam pantauan Kompas.com, parq warga terdiam saat Ketua RT 012 Topas Juanda memperlihatkan video tentang perjalanan tiga tahun warga Kampung Akuarium, sejak digusur hingga saat ini.

"Banyak tokoh-tokoh kita dalam video ini sudah tiada. Ini kita pasca-penggusuran, kita menggunakan perahu nelayan sebagai tempat tinggal," ujar Topas menerangkan di atas panggung.

Dalam peringatan tersebut Topas mengucapkan terima kasih kepada sosok bernama Andesha yang mendampingi warga dalam proses penyusunan desain Kampung Akuarium yang baru.

"Mas Andesha, terima kasih selalu membantu kami. Mengajari bagaimana cara merancang hunian. Itu selalu bikin saya semangat berjuang," sebut Topas dari atas panggung.

Ditemui di tempat yang sama, arsitek pendamping warga dari Rujak Centre for Urban Studies Andesha Hermintomo menyebutkan, saat ini warga masih menyusun desain final untuk diajukan pada Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi kemarin ada dua desain dari warga dan satu desain dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) DKI Jakarta. Salah satu usulan dari warga adalah desain dengan menggunakan kontainer itu," ungkap Andesha.

Namun, masing-masing desain yang diajukan masih dalam tataran desain atau skematik.

"Maka dalam waktu satu bulan ini warga akan menggodok rancangan finalnya seperti apa untuk kemudian di presentasikan terakhir kali," tambahnya.

Andeska mengatakan, warga tidak ingin kawasan ini dibuat dengan konsep rumah susun.

"Sebab warga ingin tetap dengan suasana perkampungan. Rumah susun dinilai kurang cocok untuk mendukung situasi kampung. Warga ingin Kampung Akuarium berkonsep kampung bahari, jadi juga punya nilai wisata untuk Jakarta," ucapnya.

Koordinator Comunity Action Plan Kampung Akuarium Dharma Diani menyebutkan, proses pembangunan rumah permanen terus berjalan.

"Dalam Minggu ini kami sudah rapat dua kali dengan Dinas PUPR dan nampaknya ada instruksi dari Gubernur DKI Jakarta, Bapak Anies, agar November nanti, sudah ada pembangunan di Kampung ini. Insya Allah lebaran tahun depan sudah kita rayakan di rumah permanen," jelasnya disambut riuh tepuk tangan warga.

Adapun 11 April 2016 silam kawasan Kampung Akuarium digusur oleh Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan berjanji akan membangun ulang kampung ini dengan program community action plan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/12/12352081/3-tahun-penggusuran-warga-kampung-akuarium-dan-harapan-tinggal-di-rumah

Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke