Salin Artikel

Warga Sunter Jaya Minta APK Segera Dicopot karena Bikin Kumuh dan Membahayakan

Berdasarkan pantauan Kompas.com Senin (15/4/2019) pukul 14.00 WIB, sejumlah APK masih terpasang di sekitar permukiman warga, tepatnya di Jalan Sunter Bentengan II, Jalan Sunter Bentengan Raya, serta Kampung Warna Warni di RW 01 Kampung Warna Warni Sunter Jaya.

Seorang warga bernama Yusuf (18) menyebutkan keberadaan APK yang masih terpasang mengganggu pemandangan. Hal itu karena kondisi APK kebanyakan sudah rusak, dengan bolong, robek, dan kotor.

"Ya kalau menurut saya lebih baik dicopot, karena masa kampanye sudah selesai juga. Apalagi kalau dilihat kondisi (APK) sudah jelek, mengganggu pemandangan," ujar Yusuf.

Senada dengan Yusuf, Kosim (30) pengendara motor yang melewati Jalan Sunter Bentengan Raya menyebut APK yang belum dicopot mengotori lingkungan jalan.

"Segera diberesin aja lah, karena kalau lewat jalan ini kesannya jadi kotor dan kumuh karena APK itu," ujar Yusuf.

Keberadaan APK yang tak kunjung dicopot ternyata juga sempat mencelakai seorang penumpang ojek online (ojol) Minggu (14/4/2019) kemarin.

Informasi itu disampaikan seorang warga bernama Dharma (24) ditemui di Jalan Sunter Bentengan II.

Dharma menceritakan, sebuah baliho rubuh dan menimpa pengendara ojol bersama penumpangnya.

"Ada baliho jatuh menimpa penumpang ojol kemarin malam. Kepalanya kena dan mesti dijahit sampai 13 jahitan," sebut Dharma.

Menurut Dharma, keberadaan APK membahayakan karena saat ini wilayah sekitar Sunter Jaya sering mengalami angin kencang. Sehingga kondisi APK yang sudah terpasang sejak lama, sangat mungkin roboh dan membahayakan pengguna jalan.

"Karena sudah lama, APK ini kondisi ikatannya sudah tidak kencang. Karena ada yang cuma dipasang di bambu dan diikat, kalau hujan angin APK bisa roboh," jelasnya.

Adapun Dharma berharap APK yang berada di sekitar permukiman warga bisa segera dicopot, seperti yang terjadi dipinggir jalan raya.

"Ya kalau masa (kampanye) sudah selesai lebih baik dicopot lah," pungkasnya.

Sebagai informasi dalam masa tenang kampanye Pemilu 2019 dimulai sejak Minggu kemarin hingga hari pencoblosan Rabu (17/4/2019) nanti.

Bawaslu menyebutkan seluruh APK di ruang publik harus sudah tercopot saat ini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/15/15162171/warga-sunter-jaya-minta-apk-segera-dicopot-karena-bikin-kumuh-dan

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke