Salin Artikel

Warga Rusunawa Marunda Berharap Presiden Terpilih Mampu Dongkrak Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com—Sejumlah warga Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, menyebut jika kehidupan mereka membaik setelah direlokasi usai banjir menenggelamkan kawasan Pluit pada 2013.

Meski demikian, mereka berharap dapat menikmati keadaan ekonomi yang lebih baik lagi usai Pemilu 2019. 

Seorang penghuni, Kiki (45), menyebut, presiden terpilih nanti diharapkan dapat melanjutkan tren positif yang telah terbangun di area tinggalnya dengan mendongkrak perekonomian warga.

"Seandainya terpilih, yang mana saja lah, kita berharap siapa pun bisa membawa kita masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah, bisa membaik," ucap Kiki kepada Kompas.com di Rusunawa Marunda Cluster B, Rabu (17/4/2019).

Dia berharap, pemerintah melek kondisi di lapangan.

"Kadang kan pemerintah suruh dinas buat memantau kita. Dinas ya laporannya baik-baik saja. Kenyataan di sini (pemantauan petugas dinas) enggak pernah sampai. Padahal, anggaran untuk warga rusun sih ada, nyampenya berapa persen?" kata dia.

Harapan senada dikemukakan seorang ibu penjaja masakan Tegal di kawasan rusun, yang enggan menyebutkan namanya. Ia berharap calon presiden petahana Joko Widodo bakal memenangi pilpres kali ini.

"Soalnya, biasanya sembako sudah murah, cuma sekarang bawang lagi mahal saja. Tapi itu mah biasa kalau mau musim hujan bawang gampang busuk. Tapi, ya Jokowi mudah-mudahan bisa melanjutkan (pemerintahannya), biar (harga-harga) makin murah lagi," tutur dia.

Sembari bergurau, ia mengaku merasa perlu membalas budi Jokowi yang dulu menyiapkan Rusunawa Marunda untuk relokasi warga termasuk dirinya.

"Pilih Jokowi-lah biar enggak diusir dari sini, hahaha. Sudah enak di sini, barangkali entar makin enak," ujar dia.

Sementara itu, warga Cluster A Rusun Marunda, Rustam (50), berharap presiden terpilih nanti tidak hanya menggenjot perekonomian di Marunda, tetapi juga di kampungnya, Cilacap, Jawa Tengah.

"Dulu di kampung saya mah masih kampung sekali. Kalau sekarang sudah seperempat kota, lah. Toko material banyak," sebut Rustam yang sehari-hari bekerja di kawasan Kapuk sebagai buruh kasar.

Rustam menyebut, progres tersebut terhitung baik tetapi masih perlu pembenahan lagi. Pembenahan pun dia pun ia lihat perlu dilakukan di Marunda agar para penghuni rusunawa bisa meningkat taraf hidupnya.

"Paling sisa generasi saya saja kan yang masih kerja jauh-jauh, kerja kasar. Anak-anak saya enggak boleh. Sekarang saja saya mikir kalau meninggal nanti, khawatir anak-anak belum ada yang jadi orang," ujar Rustam ditemui usai mencoblos.

Rusunawa Marunda menjadi titik utama relokasi warga-warga terdampak banjir Pluit pada 2013, selain juga menampung warga gusuran lain di Jakarta.

Rusunawa Marunda memiliki empat cluster (A, B, C, D), dengan cluster A dan B menjadi yang terpadat karena memiliki 11 dan 10 menara. Di dua cluster ini masing-masing terdapat 8 TPS. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/17/14402531/warga-rusunawa-marunda-berharap-presiden-terpilih-mampu-dongkrak-ekonomi

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke