Salin Artikel

Kesaksian Polisi Tangkap Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi hingga ke Kaki Gunung Guntur

Pantauan Kompas.com, sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi itu dimulai pukul 15.30 WIB. Adapun terdapat dua saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Keduanya yakni, AKP Murgi Yari dan Ipda Roy Rolando, anggota Polda Metro Jaya yang ditugaskan menangkap Harris di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) lalu.

Dalam persidangan, Roy menjelaskan, awalnya dirinya bersama timnya ditugaskan untuk mengecek Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus tersebut yang berada di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Selasa (13/11/2018).

"Kami ditugaskan ke TKP, tapi saat kami tiba itu sudah tidak ada korban. Kami masuk ke dalam rumah itu lihat masih ada bercak darah," kata Roy di Pengadilan Negeri Bekasi, Rabu.

Usai dari TKP, Roy beserta tim termasuk Murgi dan dua polisi lainnya diperintahkan untuk menuju kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat dengan tujuan mengejar Harris.

"Sorenya, kita diperintahkan atasan ke Garut karena informasinya pelaku akan mendaki Gunung Guntur," ujar Roy.

Roy beserta tim pun tiba di Garut pada Rabu pagi dan langsung melakukan penyisiran guna mencari Harris. Pukul 21.50 WIB, tim tiba di kaki Gunung Guntur dan langsung bertanya kepada penjaga posko Gunung terkait keberadaan Harris.

"Kita tanya sama yang jaga posko apakah lihat orang ini namanya Harris, dia bilang lihat dan ngasih tahu kalau Harris sedang tidur di pondokan biasa pendaki akan naik gunung," ujar Roy.

Tim langsung bergegas menuju pondokan pendaki itu yang hanya berjarak 25 meter dari posko Gunung Guntur. Tiba di pondokan, tim berhasil menemukan Harris yang sedang tidur. Harris saat itu berencana mendaki gunung tidak seorang diri melainkan bersama sejumlah temannya.

"Dia kita bangunin dan langsung kita bawa ke rumah ibu yang punya warung makan di situ. Kita langsung interogasi ringan," tutur Roy.

Saat ditanya, Harris mengakui bahwa dirinya memang bernama Harris. Namun saat ditanya terkait keterlibatan pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Harris mengelak.

Tim saat itu juga langsung membawa Harris ke Polda Metro Jaya guna pemeriksaan lebih lanjut. Tim juga sempat menggeledah barang bawaan Harris dan ditemukan sejumlah pakaian dan kunci mobil Nissan X-Trail milik korban.

Sementara itu, sidang akan dilanjutkan pada Senin (29/4/2019) dengan agenda kembali mendengarkan keterangan saksi. Namum majelis hakim menyampaikan, apabila pada Senin depan JPU tidak menghadirkan saksi, maka sidang tetap dilanjut dengan agenda yabg dirubah menjadi pemeriksaan keterangan terdakwa.

Dalam kasus ini, Haris didakwa membunuh satu keluarga Daperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 12 November 2018.

Dia juga mengaku telah membunuh Daperum beserta istrinya dengan sebuah linggis. Sementara itu, dua anak Daperum, yaitu Sarah Marisa Putri Nainggolan (9) dan Yehezkiel Arya Paskah Nainggolan (7), dicekik hingga tewas.

Dalam persidangan, Haris didakwa dengan dakwaan primair Pasal 340 KUHPidana tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 363 Ayat (1) ke-3 KUHPidana tentang Pencurian. 

Haris juga dijerat Pasal 363 sebab usai menghabisi korbannya, dia juga mencuri sejumlah barang milik korban.

Jaksa juga mendakwa Haris dengan dakwaan subsdair, Pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dan Pasal 363 Ayat (1) ke-3 tentang Pencurian. 

Dakwaan lebih subsidernya, dengan Pasal 365 Ayat 3 KUHPidana tentang Pencurian dengan Kekerasan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/25/05455741/kesaksian-polisi-tangkap-pembunuh-satu-keluarga-di-bekasi-hingga-ke-kaki

Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke