Salin Artikel

Warga Pejaten Timur: Terakhir Banjir Setinggi Ini Lima Tahun Lalu

Kedalaman banjir bervariasi, tergantung ketinggian tanah di permukiman warga.

Di Jalan Masjid Al Makmur, tepatnya di RT 05/RW 08 misalnya, ketinggian banjir mencapai dua meter.

Padahal, wilayah ini tergolong cukup tinggi karena hanya terpaut satu kilometer dari Jalan Raya Pasar Minggu.

"Banjir di sana jauh lebih dalam lagi, tiga-empat meter mah ada, itu mah pasti banjir terus. Di sini saja rumah saya terendam jadi barang-barang dinaikkan ke lantai atas," ujar Parmi yang memiliki rumah dua lantai kepada Kompas.com.

"Dulu, terakhir lima tahun yang lalu banjir sampai rumah saya. Biasanya kemarin-kemarin memang banjir juga tetapi rumah saya enggak sampai (terendam)," kata dia.

Hal tersebut diamini Tinah yang juga sedang mengungsi di emperan kios dekat Masjid Al Makmur.

Menurut dia, banjir di Pejaten Timur selalu terjadi pada dua tahun belakangan, tetapi belum pernah mencapai rumahnya, kecuali saat 2014.

"Baru kali ini kena (banjir) lagi. Memang biasanya banjir juga tahun kemarin-kemarin. Waktu 2014, ya kalau enggak salah, itu surut tiga hari kayaknya," ucap Tinah.

"Paling nanti juga naik lagi banjirnya, apalagi kalau ada kiriman lagi dari Bogor. Di Manggarai banyak sampah soalnya," kata dia lagi.

Meski demikian, Tinah dan Parmi mengatakan, warga Pejaten Timur cukup beruntung karena telah memperoleh informasi bakal datangnya banjir, atau informasi siaga 1 sejak Kamis (25/4/2019) sore.

Dengan demikian, mereka sudah siap mengungsikan barang-barang di dalam rumahnya.

Namun, hingga 13.30 WIB, masih banyak warga yang belum memperoleh tempat pengungsian yang layak.

Sebab, Masjid Al Makmur dan area parkir Stasiun Pasar Minggu yang dulunya kerap dipakai sebagai tempat mengungsi tak boleh lagi dipakai.

Pantauan Kompas.com di lokasi, banjir di Jalan Masjid Al Makmur mulai surut sepuluh meter jauhnya selama satu jam. Namun, warga masih bertahan pengungsian sementara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/26/14152301/warga-pejaten-timur-terakhir-banjir-setinggi-ini-lima-tahun-lalu

Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke