Menurut sang nenek, Diana, setiap hari Karim bangun pukul 03.00 untuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya. Subuh, Karim berangkat ke Stasiun Kemayoran diantar kakeknya.
Karim berangkat pagi sekali karena pukul 6.30 ia sudah harus tiba di sekolanya di Sekolah Masjid Terminal (Master), Depok.
Namun, kini Karim tak perlu lagi jauh-jauh berangkat ke sekolah. Diana menceritakan, mereka mendapat bantuan kontrakan dan juga warung untuk berjualan di Depok.
"Terima kasih Komunitas Indonesia Memberi yang sudah bantu nenek dan Karim, jadi nenek bisa jualan kopi. Semua sudah disiapin, etalase, dagangan semua sudah. Saya cuma bawa baju aja ke sini,” ucap Diana saat ditemui Kompas.com, Selasa (30/24/2019).
Kini, ia tak harus lagi menempuh jarak puluhan kilo untuk bersekolah.
Kontrakan mereka terletak dekat dengan Stasiun Depok Baru. Dari situ, cukup berjalan kaki sekitar 10 menit untuk sampai ke Sekolah Master yang terletak di samping Terminal Depok.
Setelah mendapat bantuan, Diana berharap sang cucu bisa lebih rajin sekolah lagi agar cita-citanya tercapai.
"Ya pokoknya yang penting Karim makin semangat sekolah, makin rajin juga agar cita-citanya jadi tentara bisa tercapai," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/02/12394921/karim-bocah-sd-kini-tak-perlu-bangun-pukul-0300-untuk-ke-sekolah