Tak hanya menyisakan sampah, kerusuhan itu juga merusak sejumlah fasilitas, termasuk taman-taman kecil yang biasanya menghiasi bahu Jalan MH Thamrin.
Kamis (23/5/2019) pagi, pasukan warna-warni pun dikerahkan untuk membereskan sisa kerusuhan. Beberapa petugas sudah berada di lokasi sejak azan Subuh belum berkumandang.
"Saya sudah stand by di sini dari jam setengah lima, tadi berangkat dari rumah sekitar jam 4 habis sahur," kata Sugandi, petugas Dinas Lingkungan Hidup yang tinggal di kawasan Tambora.
Sugandi menuturkan, situasi masih cukup chaos ketika ia datang pagi tadi. Aksi lempar masih terjadi dan pekatnya gas air mata terasa sangat perih.
"Wah perih banget, sesak. Kadang-kadang kita pada saat mengambil sampah itu gas itu masih aktif gitu ya jadi masih perih, asapnya masih tebal banget," kata Sugandi.
Berbeda dengan Sugandi, petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI yang bernama Rusmana sudah berkali-kali bertugas pasca-pecahnya kerusuhan atau kericuhan.
Oleh karena itu, ia sudah berlapang dada ketika melihat tanaman-tanaman di pinggir jalan rusak akibat terinjak-injak saat kerusuhan pecah.
"Kita sebagai manusia, habis kerja dirusak mungkin ada ya perasaan kesal. Cuman ya mau diapain lagi? Ini kan memang sudah tugas kita," ujar Rusmana.
Ia pun berharap agar kejadian serupa tak terulang lagi. "Karena kan capek juga, dampaknya ke kita juga nantinya," kata Rusmana.
"Semoga bangsa dan negeri ini sadar dan harapan saya jangan sampai terulang kembali di hari-hari selanjutnya, cukup ini yang terakhir," kata Sugandi yang punya harapan serupa.
Sugandi dan Rusmana hanyalah sebagian kecil dari pasukan warna-warni yang tengah membereskan sisa-sisa kerusuhan pada pagi ini.
Dalam senyap, mereka tulus bekerja membuat Jakarta indah kembali setelah diamuk oleh ganasnya massa pada Rabu kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/23/11271481/mereka-yang-bekerja-dalam-senyap-setelah-kerusuhan-22-mei