Salin Artikel

Pengendara: Slipi Macet Sudah Langganan, tetapi Akhir-akhir Ini Lebih Parah

Menurut sejumlah pengendara, kemacetan yang terjadi di kawasan Slipi ini tak seperti biasanya. Salah satu pengendara yang mengeluhkan hal itu ialah Samsidar.

Pria paruh baya yang sore ini ditemui Kompas.com tengah terjebak di tengah kemacetan Jalan Raya Penjompongan mengatakan bahwa kemacetan di sekitar Slipi akhir-akhir ini terasa melelahkan.

"Kerasanya parah, jadi seperti lelah sekali. Enggak tahu memang macetnya lebih panjang daripada biasa atau bagaimana. Mungkin biasa saja, cuma kok saya merasanya enggak kayak biasa. Bisa jadi efek lapar, pengin cepat-cepat sampai biar bisa buka di rumah," kata Samsidar.

Pengendara lain, Wicak, punya pendapat senada. Menurut dia, beberapa hari belakangan wilayah ini kerap dilanda kemacetan yang terasa lebih padat ketimbang biasa.

"Macet sih sudah langganan, ya Slipi. Jakarta mana yang enggak macet. Cuma memang akhir-akhir ini rada parah di sini. Apalagi kalau ketelatan kayak sekarang pulangnya, pasti kena," ujar Wicak ditemui di flyover Jalan Jatibaru Raya arah Slipi.

Namun, pengendara lain bernama Yohanes menampik hal itu.

Dia justru merasa kemacetan berkurang dibandingkan beberapa hari lalu ketika sejumlah ruas jalan di Ibu Kota ditutup untuk mengantisipasi kericuhan pada 21-22 Mei 2019.

"Enggak, ah. Biasa ini. Coba bandingin sama hari apa tuh yang jalanan ditutup-tutupin. Wih, sini macet parah, Tanah Abang macet parah juga. Ini malah redaan kalau perbandingannya sama pas jalan pada ditutup," kata Yohanes di Jalan Raya Penjompongan.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat AKBP Ganet Sukoco menyebut bahwa kemacetan panjang yang terjadi di wilayah Slipi, Jakarta Barat dan sekitarnya pada Selasa (28/5/2019) sore ini diakibatkan penumpukan kendaraan semata.

Dia menilai, kemacetan ini lumrah terjadi pada jam pulang kerja, terlebih selama bulan Ramadhan.

"Karena penumpukan volume kendaraan saja, enggak ada masalah atau gangguan. Itu seperti biasa kalau sore belakangan ini. Orang-orang pulang kerja ingin cepat-cepat sampai rumah," ujar Ganet saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa sore.

Ganet juga mengatakan bahwa titik penumpukan kendaraan paling parah berada di sekitar Gerbang Tol Penjompongan. Di sini, kata dia, kemacetan panjang bermula.

"Macet di Slipi hambatannya di Gerbang Tol Penjompongan. Di sana kan ada yang dari GBK, banyak di situ mobil yang langsung potong," kata Ganet.

"Macetnya jadi mengekor sampai lampu merah Slipi perempatan. Bahkan sampai ke Polda di Semanggi itu kemacetannya," ucap dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kemacetan imbas penumpukan kendaraan di Gerbang Tol Penjompongan juga terjadi hingga ke arah Stasiun Karet.

Di Jalan Raya Penjompongan, arus lalu lintas pun tersendat hingga pukul 18.30 WIB. Sepeda motor hanya bisa melaju dengan kecepatan sekitar 5 km/jam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/28/20141151/pengendara-slipi-macet-sudah-langganan-tetapi-akhir-akhir-ini-lebih-parah

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke