BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sido Muncul
Salin Artikel

Mudik Gratis Jadi Obat Rindu Perantau Akan Kampung Halaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi itu menjadi hari yang membahagiakan untuk Tuginem (47) dan suami.

Pasalnya, pasangan yang berprofesi sebagai penjual jamu itu akan berangkat mudik untuk merayakan Hari Raya Lebaran bersama kedua anaknya di Wonogiri.

Bagi Tuginem mudik kali ini bukanlah mudik biasa. Pasalnya, ia mendapat kesempatan untuk mudik gratis.

“Senang sekali, bisa pulang kampung gratis buat ketemu anak-anak,” ungkap Tuginem.

Tanpa kegiatan mudik gratis ini, bisa jadi Tuginem harus memupuskan harapannya untuk menemui kedua anaknya yang selama ini diasuh oleh sang nenek.

Meski sehari-hari Tuginem dan suami bekerja di Ibu Kota, namun uang yang dihasilkan masih jauh dari kata cukup.

Menurutnya, ketimbang pergi mudik, lebih baik ia menyisihkan uang tersebut untuk kebutuhan kedua anaknya di kampung dan kehidupannya sehari-hari.

Kesempatan mudik gratis tersebut Tuginem peroleh dari agen tempat ia biasa membeli jamu.

Tak perlu berpikir panjang, ia langsung mengambil kesempatan tersebut.

Di lain tempat, ada pula Yanto (57). Namun berbeda dengan Tuginem, penjual jamu asal Bogor ini bahkan bingung mendeskripsikan perasaannya.

“Bagaimana ya? Soalnya sudah lama juga tidak pulang kampung,” ungkap Yanto yang matanya terlihat sedikit berkaca-kaca.

Ketika ditanya kapan terakhir Yanto pulang ke kampung halaman, pria yang saat itu mengenakan kemeja biru dan topi hitam tersebut hanya menjawab singkat. “Kira-kira empat tahun lalu,” ujarnya.

Sambil menenteng dua kardus kecil berisi oleh-oleh untuk anak dan istrinya di Solo, Yanto mengungkapkan kerinduannya.

“Saya rindu sekali sama keluarga, makanya ada kesempatan (mudik gratis) saya ambil.” pungkasnya. Di lain tempat, ada pula Yanto (57). Namun berbeda dengan Tuginem, penjual jamu asal Bogor ini bahkan bingung mendeskripsikan perasaannya.

“Bagaimana ya? Soalnya sudah lama juga tidak pulang kampung,” ungkap Yanto yang matanya terlihat sedikit berkaca-kaca.

Ketika ditanya kapan terakhir Yanto pulang ke kampung halaman, pria yang saat itu mengenakan kemeja biru dan topi hitam tersebut hanya menjawab singkat. “Kira-kira empat tahun lalu,” ujarnya.

Sambil menenteng dua kardus kecil berisi oleh-oleh untuk anak dan istrinya di Solo, Yanto lanjut mengungkapkan kerinduannya.

“Saya rindu sekali sama keluarga, makanya kesempatan (mudik gratis) ini saya ambil biar bisa Lebaran sama mereka (keluarga).” pungkasnya.

Mudik gratis

Bisa mudik gratis ke kampung halaman untuk merayakan Hari Lebaran bersama keluarga merupakan impian bagi para perantau Ibu Kota.

Sebanyak 12.000 pemudik diberangkatkan ke kampung halamannya masing-masing lewat kegiatan Mudik Gratis yang diselenggarakan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.

Sejak pukul 06.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), ribuan pemudik telah memadati area pemberangkatan yang berlokasi di pelataran Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).

Kemudian selang tiga jam lebih, yakni pukul 09.30 WIB, satu per satu bus dari 114 bus yang digunakan dalam kegiatan bertajuk Mudik Asik Tanpa Plastik tersebut mulai diberangkatkan.

Pelepasan mudik gratis ke-30 tersebut ditandai dengan pengibaran bendera yang dipimpin langsung oleh Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat.

"Ini sudah tradisi, dan 30 kali mengadakan Mudik Gratis adalah sebuah mujizat bagi Sido Muncul," ungkap sang Filantropis.

Mengenai jumlah bus, Irwan mengatakan, total bus untuk mudik gratis kali ini sebenarnya 189 bus.

“Sisanya diberangkatkan dari Sukabumi, Bandung, Tangerang, Cilegon, Serang, Cikampek, Bogor, dan Cibinong,” jelasnya.

Sementara itu, jumlah peserta semakin diperluas cakupannya. Bila di awal hanya menyasar para pedagang jamu saja, maka kini Sido Muncul memberi kesempatan untuk para Pembatu Rumah Tangga (PRT) dan pedagang asongan.

Jika dilihat dari jumlah pemudik kali ini, angka tersebut menurun dibanding tahun 2018 yang berjumlah 13.000 pemudik.

Menurut Irwan, penurunan tersebut terjadi lantaran banyaknya instansi dan korporasi lain yang mengadakan kegiatan mudik serupa.

Selain itu, ditambahkan oleh Irwan, saat ini pembangunan yang terjadi di daerah mulai seimbang.

"Jika pembangunan di daerah seimbang dengan yang terjadi di kota besar, maka masyarakat akan betah tinggal di sana (daerah), daripada pergi ke Jakarta.” pungkas Irwan.

Dalam acara tersebut, turut hadir beberapa pejabat seperti Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Walikota Jakarta Timur, M Anwar, dan pejabat kepolisian serta pihak terkait lainnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/31/14061821/mudik-gratis-jadi-obat-rindu-perantau-akan-kampung-halaman

Terkini Lainnya

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke