Salin Artikel

Air Waduk Pluit Menyusut, Bau Busuk Pun Muncul

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim kemarau menyebabkan permukaan air di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, menyusut.

Pada Senin (10/6/2019) siang, tinggi muka air di waduk itu jauh di bawah garis pembatas waduk. Endapan lumpur yang membentuk pulau-pulau kecil di tengah-tengah waduk terlihat jelas. Di atas pulau-pulau kecil tampak tumpukan-tumpukan sampah.

Tumpukan-tumpukan sampah itu menebar bau busuk, terutama ketika angin mulai berhembus.

Latifa (43), pedagangan minuman yang berjualan di sekitar lokasi waduk, mengatakan penurunan muka air waduk terjadi mulai pekan kedua Ramdhan.

Namun bau menyengat mulai tercium setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu pada Rabu lalu.

"Hari ini belum panas banget, kalau panas banget kencang baunya," kata Latifa, Senin sore.

Menurut dia, bau menyengat dari waduk sempat berkurang saat hujan mengguyur wilayah itu pada Sabtu dan Minggu malam lalu.

Bau menyengat juga kerap tercium ketika petugas dari Pemprov DKI melakukan pengerukan eceng gondok di waduk tersebut.

"Sebelum dikeruk itu airnya banyak enceng gondoknya, pas banyak malah gak bau," kata dia.

Suprapto (45), pedagang mie ayan yang juga berjualan di sekitar lokasi mengatakan, kondisi seperti itu sudah biasa terjadi saat musim kemarau.

"Ya kalau kemarau ya kayak gini, dangkal airnya, tapi kalau ujan gede baru dah tu, terbenam pulau-pulau lumpurnya," ujar dia.

Ia juga mengatakan, bau busuk biasanya tercium ketika petugas melakukan pengerukan di siang hari.

Namun ia bersyukur karena proses pengerukan yang dilakukan Pemprov DKI membuat nyamuk di lokasi itu berkurang drastis.

"Wah dulu sebelum dikeruk sama pasukan biru penuh ini sama enceng gondok, waktu penuh itu wah abis kami sama nyamuk, sekarang ya sudah mulai kurang nyamuknya," kata dia.

Kondisi pendangkalan waduk Pluit itu mendapat perhatian Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Lewat akun Twitter-nya @susipudjiastuti, Susi me-repost sebuah postingan tentang kondisi Waduk Pluit pada Senin siang tadi.

Postingan itu telah di-retweets sebanyak 1.226 kali dan mendapat likes sebanyak 2.507.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/10/18151501/air-waduk-pluit-menyusut-bau-busuk-pun-muncul

Terkini Lainnya

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke