Salin Artikel

Mengintip Keseruan Perayaan Ultah Jakarta di Bundaran HI Kemarin...

Menyambut Jakarta Night Festival, sejumlah ruas jalan pun ditutup, termasuk jalan MH Thamrin. Sontak, bebasnya jalan protokol ini dari kendaraan memancing sejumlah warga untuk berfoto.

Seorang siswi, Nurlani (16) misalnya, mengaku belum pernah menelusuri jalan-jalan protokol di Jakarta dalam keadaan lengang kecuali hari ini. Ia datang berbondong-bondong bersama enam kawan satu sekolah untuk meramaikan perayaan hari ulang tahun Jakarta di Bundaran HI.

"Jarang banget bisa sepi. Kalau biasanya kan ke sini pas lagi CFD (car free day) jadi kalau foto belakangnya masih banyak orang-orang gitu, kan. Sekarang kan bisa lebih gimana gitu, belakangnya langsung gedung-gedung, kelihatan jalanannya kosong-melompong juga," kata Nurlani yang tinggal di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Di samping berfoto ria, ada satu benda yang mencuri perhatian banyak orang: otopet listrik. Otopet berwarna merah ini merupakan produk GOWES dan terparkir berderet di trotoar. Selain otopet, ada pula sepeda, namun otopet jadi primadona sore itu.

"Saya baru pertama kali ini mainin ini (otopet) beneran. Sudah pernah liat sih videonya di YouTube, tapi baru sekarang cobain beneran yang kayak gini," ucap Aldi (21) yang datang dari Cikarang, Jawa Barat.

"Kagok sih enggak lah kan dulu pas kecil sudah sering naik juga cuma ya manual," katanya sambil memeragakan gaya mengendarai otopet manual.

Aldi tak sendirian. Beberapa warga, anak-anak hingga dewasa, tampak sering mengerubungi deretan otopet itu. Mereka menanyakan pada tiga orang petugas di lokasi soal cara menggunakannya, sebab otopet listrik ini hanya dapat diaktifkan menggunakan aplikasi GOWES.

Petugas yang berjaga di lokasi hanya mengizinkan dua unit otopet dan sepeda yang bisa dipakai dalam sekali jalan.

"Kita lagi launching hari ini, jadinya gratis. Kalau hari biasa nanti sewa. Tinggal download aplikasi GOWES, register, nanti tinggal scan ini, bisa buat 15 menit sampai 30 menit," kata dia.

Malam pun lamat-lamat mendarat.

Di depan Bundaran HI, acara Jakarta Night Festival resmi dibuka pukul 17.00 WIB.

Warga terus berdatangan dari arah Jalan Sudirman maupun Thamrin yang bebas kendaraan. Mereka menghampiri panggung yang berada tepat di depan Hotel Grand Hyatt sambil mengacungkan ponsel mengabadikan momen. Lagu Betawi "Kicir-kicir" tak henti-hentinya terputar dari pengeras suara.

"Selama dulu saya kuliah di Jakarta malah enggak pernah ke festival ulang tahun Jakarta," ujar Kiki (21) sarjana asal Sukabumi, Jawa Barat. Hari ini ia datang bersama dua orang teman kampusnya.

"Baru sekarang ini pertama kali ke sini. Jauh-jauh dari Sukabumi sudah lulus malah baru ke sini," tambahnya.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara serempak. Uniknya, prosesi ini dipimpin langsung oleh Suminto, anggota Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Pemprov DKI Jakarta.

Selepas menyanyikan "Indonesia Raya", acara dilanjutkan dengan penampilan organ tunggal, masih dari unsur Pemprov DKI Jakarta. Sebuah penampilan yang nyaris selalu ada dalam hajatan-hajatan Betawi.

Kemeriahan di malam hari

Malam pun mendarat. Barang tentu, warga yang datang untuk merayakan HUT Jakarta semakin menjadi-jadi jumlahnya. Salah satu simpul paling ramai pada malam itu ialah Stasiun MRT Bundaran HI.

Pukul 19.30 WIB, penumpang MRT tampak berjubal hampir memenuhi segala sisi dalam stasiun. Kepadatan paling parah terjadi pada antrean gate keluar, di mana panjang antrean mencapai kurang lebih 50 meter.

"Kejebak iniiii, ada 10 menit lebih kita ngantre tapi masih di sini saja gimana ini coba, di luar ramainya kayak apa ini buset?" kata Evan yang datang bersama tiga orang temannya.

"Pas di kereta juga padat banget apalagi pas sudah tinggal berapa stasiun dari (Bundaran) HI. Untung tadi ngantrenya enggak terlalu lama banget soalnya pakai e-money," kata Abdurrizky, kawan Evan dari Kebayoran Lama.

Membeludaknya penumpang yang keluar gerbang antrean dan yang mengantre karcis seakan berbaur jadi satu. Beruntung, pendingin ruangan stasiun berfungsi dengan baik, sehingga suasana tidak semakin sumpek.

PT MRT Jakarta sendiri tidak menambah jumlah kereta yang beroperasi pada HUT Jakarta.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menyebut bahwa jumlah armada yang ada masih mencukupi. Pihaknya pun bakal menerjunkan 16 orang staf tambahan di tiga stasiun yang diperkirakan jadi simpul keramaian.

"Tinggal bagaimana mengatur flow penumpang keluar-masuk stasiun, karena estimasi kami kereta masih cukup," ujar Kamaluddin.

Di luar stasiun, kepadatan serupa juga tampak di depan mata. Area sekitar panggung yang berdiri di Bundaran HI sudah penuh oleh penonton.

Suasana dibuat kian meriah oleh pertunjukan "water screen". Pertunjukan ini menampilkan sejumlah gambar yang dibentuk dari sorot lampu yang terbiaskan di semburan titik-titik air dan setia mengiringi lantunan musik yang berasal dari panggung.

Berulang kali, pertunjukan "water screen" membentuk figur sepasang ondel-ondel dengan kostum warna-warni. Di saat yang sama, grup musik yang tengah tampil melantunkan lagi tradisional Betawi, "Yok Kite Nonton Ondel-ondel". Tak pelak, warga pun kompak memotret dan merekam pertunjukan "water screen" yang terbilang langka.

Gubernur DKI Anies Baswedan kemudian menyapa hadirin. Anies yang malam itu mengenakan batik berwarna putih berpidato seorang diri, berulang kali mendengungkan istilah "wajah baru Jakarta".

Satu hal yang dia soroti ialah soal unsur keadilan yang diklaim hadir dalam kebijakan-kebijakan baru di tangannya.

"Saya menggarisbawahi bahwa yang kita bayangkan sebagai wajah baru Jakarta adalah menghadirkan keadilan, kedaulatan dalam setiap kebijakan, mengusahakan persatuan, bukan sekadar merayakan keberagaman yang memang sudah menjadi keniscayaan. Karena itulah, kita selalu mendorong keadilan di dalam semua kebijakan," kata Anies.

Anies kemudian menyebut sejumlah kebijakan yang ia telurkan, yang menurutnya mencerminkan semangat kesetaraan dan keadilan bagi seluruh warga DKI, termasuk bagi kalangan marjinal, mulai dari keringanan pajak sampai persoalan PPDB, dan masih banyak lagi.

"Bila Anda menyaksikan integrasi transportasi, di belakangnya adalah gagasan untuk membuat lebih banyak interaksi antar warga. Bila Anda menyaksikan trotoar yang lebih luas, trotoar yang ramah pada semua, maka di belakangnya ada gagasan untuk membuat fasilitas publik yang setara bagi semuanya. Siapa saja dapat kesempatan yang sama," kata Anies.

"Karena itu, pesan penting dari wajah baru Jakarta adalah jangan hanya melihat bangunan fisiknya yang nampak. Bukan sekadar membangun fisiknya, tapi mengubah cara berpikirnya, paradigmanya, cara bekerjanya, sekaligus juga pola interaksinya," tambahnya.

Anies undur diri dari panggung, acara berlanjut ke pertunjukan hiburan oleh sejumlah artis kenamaan.

Secara berturut-turut, grup band Kotak menyapa warga dan tamu undangan dengan repertoar andalannya, "Beraksi". Sontak, para pengunjung, terutama kalangan muda, turut bernyanyi dan berjingkrak bersama.

Begitu pun saat band Wali membawakan hit andalannya, "Cari Jodoh". Para pengunjung serempak ikut bernyanyi bersama.

Setelah Wali mengakhiri aksinya, giliran Pasha "Ungu" yang unjuk gigi. Pria yang kini menjabat Wakil Wali Kota Palu ini membawakan sejumlah hit andalan Ungu dengan enerjik yang berhasil membuat pengunjung larut dalam suasana riang.

Pertunjukan pun ditutup oleh pedangdut Siti Badriah. Irama rancak dangdut yang berpadu dengan musik elektronik tak pelak membius sejumlah pengunjung hingga turut berjoget.

Selama penampilan tersebut, pertunjukan water screen pun tak berhenti. Beragam motif dan permainan warna tersuguh selama penampilan.

Siti Badriah dikabarkan jadi penampil terakhir pada malam ini, namun arus pengunjung seakan tak berhenti mengalir berbondong-bondong menghampiri panggung Jakarta Night Festival pukul 21.30 WIB. Penampakan itu terlihat tak sebanding dengan arus pengunjung yang balik arah meninggalkan area panggung.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/06/23/06393761/mengintip-keseruan-perayaan-ultah-jakarta-di-bundaran-hi-kemarin

Terkini Lainnya

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Terparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke