Salin Artikel

Minimnya Pakaian Khusus Evakuasi Tawon Petugas Pemadam Kebakaran...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadam kebakaran di DKI Jakarta belum memiliki persediaan yang cukup pakaian khusus evakuasi sarang tawon. Jumlahnya jauh dari memadai.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, misalnya, hanya memiliki enam unit pakaian khusus evakuasi sarang tawon.

Padahal, petugas di Jakarta Timur banyak menangani evakuasi sarang tawon.

Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan, jajarannya hanya memiliki enam unit pakaian khusus evakuasi sarang tawon.

"Memang baru ada enam pakaian khusus, masih sedikit," ujar Gatot saat dihubungi, Sabtu (6/7/2019) sore.

Jumlah ini jauh dari ideal. Pasalnya, selama enam bulan belakangan saja, petugas Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur mengevakuasi 129 sarang tawon.

Kecamatan Cipayung jadi langganan evakuasi sarang tawon dengan 31 kasus.

"Karena wilayah Cipayung ini masih banyak hutan kota, masih banyak taman dan kebun. Tawon itu kan banyak bersarangnya di pepohonan yang rimbun, atau kadang di rumah-rumah tua," jelas Gatot.

Ukuran sarang tawon yang dievakuasi bermacam-macam. Selain itu, tak seluruh sarang tawon mudah dicapai.

"Pernah paling besar diameternya lebih dari 70 cm. Paling sulit, pernah ada sarang tawon di tengah-tengah antena parabola di genteng rumah warga," kata Gatot.

Selain tak sebanding dengan jumlah kasus yang dihadapi, jumlah enam pakaian khusus evakuasi sarang tawon pun amat timpang jika dibandingkan dengan jumlah personel yang siaga di Jakarta Timur.

"Sehari piket berjumlah 250 orang. Kami ada tiga shift atau tiga grup, sekali piket 24 jam," ujar Gatot.

Bahkan, tak semua sektor yang bertugas di masing-masing kecamatan Jakarta Timur kebagian jatah pakaian khusus evakuasi sarang tawon.

"Pakaian khusus evakuasi sarang tawon juga dibagi-bagi ke sektor-sektor. Ada 10 sektor di Dinas Gulkarmat Jakarta Timur, sesuai jumlah kecamatan," jelasnya.

Risiko keselamatan dihadapi petugas. Sebab, tawon yang selama ini dievakuasi mayoritas berjenis Vespa affinis atau tawon endhas yang pernah menewaskan 7 orang warga di Klaten, Jawa Tengah.

Tawon ini berpotensi mematikan apabila manusia disengat dalam jumlah banyak sekaligus. Kecil peluang untuk sanggup bertahan di atas 24 jam.

"Sebagian besar tawon yang kami evakuasi sangat membahayakan, karena tawonnya jenis tawon endhas. Sekitar 80-90 persen yang ditemui, ya tawon endhas. Itu hampir semua wilayah tawonnya tawon endhas," kata Gatot.

Improvisasi dengan pakaian seadanya

Keterbatasan pakaian harus membuat petugas harus memutar otak alias berimprovisasi dengan pakaian seadanya.

"Dalam artian, kami pakai pakaian pemadam yang ada, masker juga yang ada saja. Kami menggunakan fire jacket atau fire trousers, namanya, pakaian yang biasa dipakai untuk memadamkan api," Gatot menerangkan.

"Dengan fire trouser, kita lindungi anggota tubuh kita dari serangan tawon, setidaknya diminimalisir agar tidak ada tawon yang menyengat tubuh anggota," kata dia.

Sering kali para petugas melilitkan lakban pada fire jacket yang dikenakan. Tujuannya, agar rongga-rongga yang terbuka seperti di leher, pinggang, dan pergelangan, dapat tertutup rapat.

"Awal-awal dahulu kita pernah, petugas terkena sengatan. Karena saat itu kami masih lengah ibaratnya," tutup Gatot.

Persoalan tawon di Jakarta sempat banyak diperbincangkan warganet setelah petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengevakuas tawon jenis Vespa affinis pada Senin (1/7/2019), di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kasus tewasnya 7 orang warga Klaten, Jawa Tengah akibat sengatan tawon Vespa affinis saat itu terjadi dalam kurun 2017-2018.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/08/05510781/minimnya-pakaian-khusus-evakuasi-tawon-petugas-pemadam-kebakaran

Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke