"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dampak kemarau itu tidak menutup kemungkinan disertai bahaya kebakaran karena kekeringan," ujar Ridwan saat dihubungi, Selasa (9/7/2019).
Selain itu, Ridwan juga mengimbau warga untuk selalu waspada agar tidak terkena penyakit yang biasa muncul pada musim kemarau.
Penyakit yang muncul pada musim kemarau biasanya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit mata, hingga penyakit kulit.
"ISPA karena banyak debu, batuk, pilek, diare, penyakit mata dan kulit kering, itu mungkin saja penyakit penyerta ketika kemarau," kata dia.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejumlah wilayah di Jakarta masuk golongan hari tanpa hujan kategori panjang pada musim kemarau ini.
Artinya, di sejumlah wilayah tersebut bisa tidak terjadi hujan antara 21-30 hari.
Selain itu, ada juga wilayah Jakarta yang masuk golongan hari tanpa hujan kategori menengah atau tidak ada hujan selama 11-20 hari.
Warga yang wilayahnya kekeringan akibat musim kemarau diimbau untuk melapor ke BPBD dengan menelepon nomor 112.
Warga bisa melaporkan kebutuhan mereka akibat kekeringan di wilayahnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/10/09031951/musim-kemarau-warga-diimbau-waspada-kebakaran-dan-penyakit