Salin Artikel

Cerita Damkar Padamkan Kebakaran di Tebet: Diadang Macet hingga Diomeli Korban

Dalam video yang diunggah akun @jakarta.terkini, tampak mobil petugas pemadam kebakaran tengah melintas di kawasan Manggarai yang saat itu dalam keadaan macet.

Pengendara mobil yang berada di depan mobil petugas damkar ini juga tidak membuka jalan.

Tidak punya pilihan banyak, mobil pemadam kebakaran itu pun langsung melewati pembatas jalan dan melintas ke arah berlawanan yang saat itu lalu lintasnya tidak terlalu padat.

Di sela-sela persiapan pulang, Perwira Piket Sudin Penanggulangan dan Penyelamatan Kebakaran Jaksel Paryo menyatakan bahwa dalam setiap tugas yang diembannya, petugas damkar harus selalu siap menghadapi situasi apapun.

Menurut dia, kebakaran yang ditangani hari ini cukup unik dibanding kebakaran lainnya. Sebab, lokasi kebakaran di Tebet terhitung padat penduduk.

Kemudian untuk mengambil air di sumbernya, para petugas harus bolak-balik ke Kali Bening yang ada di Jalan Minangkabau, Setiabudi.

Lalu lintas di kawasan kebakaran Tebet yang sangat padat juga menjadi cerita sendiri bagi Paryo.

Ia mengatakan, para pemadam kebakaran sudah dilatih mentalnya agar dapat menghadapi apa pun yang terjadi saat menjalankan tugasnya.

Seperti yang terjadi pada Rabu siang, Paryo bersama timnya berangkat dari kantor mereka yang berada di Lebak Bulus.

Sejumlah tantangan, antara lain kemacetan di kawasan Jakarta Selatan, harus mereka lewati sebelum akhirnya tiba di lokasi kebakaran itu.

Sebab, meski petugas damkar sudah membunyikan sirene yang menunjukkan keadaan darurat, nyatanya masih banyak yang pengendara yang tak memedulikan hal itu.

"Kalau ada yang begitu kami hanya menganggap, 'Oh mungkin mereka yang tak mengalah itu merupakan korban kebakaran juga," ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Apalagi di Jalan Setia Budi ke lokasi itu macet banget. Untungnya driver kami sudah terlatih untuk menghadapi itu," ucapnya.

Meski berhadapan dengan macet di beberapa titik jalan, para petugas damkar hanya memakan waktu 30 menit untuk tiba di Tebet dari stasiun pemadam kebakaran di kawasan Lebak Bulus.

Di satu sisi, perjalanan yang dinilai sudah termasuk cepat itu tetap terhitung lama bagi mereka yang membutuhkan bantuan memadamkan api.

Sebab ketika sudah berjuang diperjalanan menuju lokasi kebakaran, para petugas pemadam kebakaran ini juga seringkali dapat tekanan dari berbagai pihak.

"Oh ya sering banget (diomeli warga) padahal kami juga berjuang untuk sampai di tempat ini dan memadamkan api," ucapnya.

Meski demikian, ia tak mempermasalahkan hal itu. Sebab baginya itu hal yang wajar.

"Itu hal yang wajar, biasanya kalau korban kebakaran gitu. Mereka bisa emosi karena memang panik pasti. Kami pun bisa mengerti," tuturnya.

Adapun musibah kebakaran melanda 150 rumah warga yang tinggal di kawasan permukiman padat penduduk Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu siang.

Pihak damkar mengerahkan 28 mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/11/06000091/cerita-damkar-padamkan-kebakaran-di-tebet--diadang-macet-hingga-diomeli

Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke