Namun, dampak polusi udara itu bisa dicegah dengan masyarakat hidup "CERDIK".
“Jadi polusi udara itu hanya 60 persen penyebab kita terkena dampak polusi udara. Sisanya karena kehidupan kita yang tidak CERDIK," ujar Widyastuti di Kantor Dinkes DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2019).
Ia menjelaskan, CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Menurut dia, dengan masyarakat menjalankan hidup CERDIK dijalankan dengan baik, maka dapat mengurangi risiko terdampak polusi udara.
Ia menyebutkan, ada lima penyakit yang salah satu penyebabnya adalah polusi udara, yakni infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma, pneumina, kanker, dan kencing manis.
Widyastuti mengatakan, lima penyakit itu menyerang bukan hanya karena polusi udara. Melainkan, hidup yang tidak CERDIK pun menjadi faktor lain penyebabnya.
"Jika kita menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, maka risiko atau kemungkinan untuk terkena kanker akan berkurang," lanjut Widyastuti.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Januari hingga Mei 2019 ada 906.270 kasus ISPA yang ditemukan.
Kasus ISPA selama lima bulan belakangan ini diketahui menurun.
"Pada Januari ada 178.501 kasus, Febuari ada 232.403, Maret ada 202.034 kasus, April ada 165.105, dan Mei ada 127.227," ucap Widyastuti.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/11/22265771/cegah-dampak-polusi-udara-buruk-di-jakarta-dinkes-ingatkan-hidup-cerdik