Salin Artikel

Hari Pertama Uji Coba Secure Parking, Akses Menuju UI Macet

Pantauan Kompas.com pada pukul 12.00 WIB, tampak beberapa kendaraan mobil mengantre untuk masuk ke kawasan Universitas Indonesia. Kendaraan harus melalui mesin parkir tersebut untuk bisa masuk ke kawasan UI.

Hal ini membuat kendaraan di belakang harus menunggu kendaraan di depan selesai membuka plang mesin parkir. Akibatnya, kemacetan di akses masuk UI ini menjadi tidak terhindarkan.

Namun karena terlalu ramai, plang parkir tersebut akhirnya dibuka untuk mengurangi antrean kendaraan.

Sementara, sepeda motor yang ingin melintasi kawasan UI bisa menggunakan jalur khusus yang lebih sempit. Jalur ini disiapkan tanpa plang secure parking.

Salah satu petugas parkir, Ahmad (25) mengatakan, plang parkir akhirnya dilepas untuk menghindari macet.

"Iya soalnya macet banget tadi pagi makanya dibuka akhirnya supaya kurangi macet," ujar Ahmad di UI Depok, Senin (15/7/2019) .

Sementara itu, salah satu pengemudi ojek online, Heru mengatakan, macet uji coba ini juga berdampak terhadapnya.

"Saya tadi mau masuk UI aja hampir setengah jam lewat dari Kelapa Dua. Macetnya sampai di flyover UI tadi," ucap Heru.

Ia mengatakan, uji coba pertama ini menyebabkan para pelanggannya kecewa karena tak bisa cepat diantar ke stasiun.

Heru mengatakan, adanya secure parking ini akan menambah kemacetan saat nanti masuk kampus pada September mendatang.

"Tadi aja sudah macet banget padahal kampus masih libur, bagaimana kalau masuk. Kita lihat saja nanti pasti makin panjang macetnya," tutur Heru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/15/15304511/hari-pertama-uji-coba-secure-parking-akses-menuju-ui-macet

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke