"Itu bukan milik Transjakarta. Bukan TransJakarta, sudah dipastikan. Saya nggak tahu milik siapa yang pasti itu bukan milik Transjakarta," ujar Bowo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Dia tidak mau berkomentar jika bus tersebut awalnya milik PT Inka yang ditipkan di Ciputat selama bertahun-tahun.
"Gini yang pasti itu bukan bus kami dan kami tidak bisa berkomentar apapun," kata dia singkat.
Sebelumya, Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan, terdapat 36 bus tidak terpakai terparkir di Perum DPP Ciputat sejak tahun 2015. Namun, dia membantah bus itu milik PPD.
"Itu bus bukan milik PPD tetapi milik PT Inka yang dititipin ke PPD jumlahnya 36 bus. Untuk lebih detailnya silahkan tanya pihak Inka," kata dia.
Sedangkan di Dramaga, 300 bus tersebut belum diketahui siapa pemiliknya.
Camat Dramaga Adi Henriyana membenarkan bahwa pengiriman bus Transjakarta dicicil terhitung dari jumlah awal yang hanya 104 unit.
"Pada saat itu jumlah bus 104 unit, saat ini sudah mencapai 300 lebih," ujarnya.
Dia menjelaskan, keberadaan bus diketahui dari laporan warga sekitar soal adanya penyimpanan bus Transjakarta di wilayah mereka.
Atas hal ini, pihaknya langsung melakukan survei ke lokasi. Namun, tidak ditemukan penanggung jawab, yang ada hanya penjaga lahan.
"Awalnya ramai laporan lalu kami mengirim surat kepada pemilik terkait keberadaan bus. Untuk Saat ini dikuasakan kepada kurator Lumban Tobing," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/26/19432021/transjakarta-mengaku-bukan-pemilik-ratusan-bus-tak-terpakai-di-ciputat