Salin Artikel

Peliknya Masalah Pencari Suaka, Stop Bantuan hingga Terciduk Satpol PP

Dalam masa yang tidak jelas itu, beberapa di antaranya malah terlibat masalah. 

Kini, pemerintah pusat turun tangan untuk menangani mereka. Kemenkopolhukam, Rabu (31/7/2019), membentuk tim satuan tugas (satgas) untuk menangani mereka.

Berikut ini sejumlah perkembangan terbaru terkait para pencari suaka di Jakarta:

1. Dinsos DKI stop bantuan logistik 

Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Tarmijo Damanik mengatakan, mulai 1 Agustus 2019 ini bantuan logistik akan menjadi tanggung jawab pihak United Nations High Commissioner for Refugees ( UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakart tak lagi memberi bantuan logistik. 

Tarmijo juga mengatakan, UNHCR baru akan menanggung biaya makanan para pencari suaka.

"Baru makanan saja, ya pelan-pelanlah nanti," kata dia.

2. Kemenkopolhukam bentuk tim satgas. 

Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri, Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan HAM ( Kemenko Polhukam), Chairul Anwar mengatakan, pihak membentu tim satuan tugas (satgas). Tim satgas berfungsi salah satunya untuk membenahi manajemen penanganan pencari suaka, khususnya, yang berada di Gedung eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri itu diketuai oleh Kepala Kesbangpol Jakarta Barat. Tim satgas ini sifatnya jangka pendek agar, masing-masing lembaga tidak berjalan sendiri-sendiri.

Lima poin yang disepakati dalam pembentukan tim satgas itu adalah pembenahan manajemen, pembentukan pos terpadu, kontrol kesehatan para pencari suaka berada di bawah Suku Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Jakarta Barat, bantuan pendidikan, dan bantuan pihak swasta berada di bawah koordinasi Dinas Sosial DKI. 

3. Satgas dorong UNHCR hubungkan pencari suaka dengan negara ketiga. 

UNHCR bertugas sebagai penghubung pencari suaka ke negara ketiga. UNHCR mengusahakan para pencari suaka agar pencari suaka segera mendapatkan negara ketiga sebagai tujuan akhir mereka.

"Karena memang ini juga dilema global, beberapa negara ketiga sebagian besar menutup bahkan menurunkan kuota bagi pengungsi dari negara-negara lain," kata Chairul.

Namun, pemerintah akan dorong UNHCR agar memaksimalkan fungsinya sebagai penghubung.

4. Pencari suaka bisa dipulangkan 

Salah satu opsi solusi jangka panjang tim satgas yaitu mendeportasi pencari suaka yang memang statusnya ditolak UNHCR.

"Mungkin saja di antara mereka ini sudah ada statausnya ditolak oleh UNHCR. Artinya mereka tidak bisa lagi ditransfer ke negara penerima karena ada syarat yang tidak dipenuhi," katanya.

"Itu juga jadi pemikiran kita, apakah pemerintah perlu lakukan deportasi. Tapi, itu bagian dari solusi jangka panjang," ujar Chairul.

5. Pencari suaka diciduk Satpol PP

Tiga orang imigran pencari suaka diciduk petugas Satpol PP karena diduga berbuat mesum bersama dua perempuan di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kasatgas Satpol PP Sawah Besar Sugiarso mengatakan, kelima orang itu diamankan di kamar indekos yang dialihfungsikan menjadi sebuah losmen.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat Ruhiyat Tolib mengatakan, ketiga warga negara asing itu berasal dari Nigeria dan Afganistan.

"Hanya satu yang bisa menunjukkan dokumen, dugaan kami satu asal Nigeria dan dua dari Afganistan," kata dia.

Ia menyebutkan, ketiga orang tersebut merupakan para pencari suaka yang kini telah menetap di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/01/09313141/peliknya-masalah-pencari-suaka-stop-bantuan-hingga-terciduk-satpol-pp

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke