Salin Artikel

Cerita Alfath, Panik Jari Bengkak karena Cincin hingga Akhirnya Minta Bantuan Damkar

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur membantu seorang warga melepaskan cincin yang dipakai di jari manis tangan kanan, Rabu (7/8/2019).

Kali ini Alfath Fathilah (23) seorang warga Bekasi Utara sengaja datang ke Markas Sudin PKP Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya, Matraman, Jakarta Timur untuk meminta bantuan ke petugas pemadam kebakaran melepaskan cincin yang berada di jarinya.

Cincin berbahan titanium itu sudah dipakainya selama dua tahun. Kondisi jari yang semakin membengkak membuat dirinya panik dan mendatangi sejumlah rumah sakit.

Namun pihak rumah sakit tidak bisa meembantunya.

"Sudah dua tahun dan ini jarinya membengkak saya takut kenapa-kenapa, saya sudah ke rumah sakit ke penjual batu akik enggak bisa. Saya panik kan," kata Alfath di Markas Sudin PKP Jakarta Timur, Rabu.

Saat iseng mencari di internet terkait bantuan pelepasan cincin, Alfath mendapat informasi dari media sosial Instagram bahwa terdapat pemadam kebakaran di Jakarta Timur yang bisa membantu pelepasan cincin.

Dia pun bergegas menuju Markas Sudin PKP Jakarta Timur yang berada di Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur.

Sesampainya di sana, cincin pada jari Alfath langsung ditangani oleh lima personel pemadam.

"Saya telfon dulu terus disuruh datang ke sini. Pas sampai langsung ditangani," ujar Alfath.

Dengan alat gerinda mini, petugas terlebih dahulu mengganjal jari Alfath dengan tiga buah tusuk gigi agar proses pemotongan cincin lebih mudah.

Proses pemotongan cincin pun dimulai pukul 13.37 WIB dengan menggunakan alat gerinda mini. Sesekali tangan Alfath dicelupkan ke air dingin karena gesekan gerinda mini membuat cincin panas.

Cincin berhasil dilepas dari jari Alfath sekitar pukul 14.25 WIB.

Dirinya merasa lega karena cincin bisa terlepas dari jarinya. Dia pun sangat berterima kasih kepada petugas Sudin PKP Jakarta Timur yang sudah membantunya melepaskan cincin.

"Saya terima kasih banget lah, saya sebelumnya enggak tahu karena kan tahunya pemadam ya bertugas memadamkan api. Tapi ternyata pemadam bisa serba guna gitu," ujar Alfath.

Sementara itu, Kepala Sudin PKP Jakarta Timur Muchtar Zakaria mengatakan, selain bertugas memadamkan api, pihaknya juga melayani penugasan yang bersifat penyelamatan seperti evakuasi hewan, bola, sarang tawon, maupun pelepasan cincin.

"Masyarakat umum itu tahunya hanya memadamkan kebakaran saja. Tetapi di dalam tupoksi itu ada bentuk penyelamatan apa saja, apa saja pokoknya. Memang yang lagi banyak ini pelepasan cincin yang ada di jari orang ini," ujar Muchtar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/07/18354141/cerita-alfath-panik-jari-bengkak-karena-cincin-hingga-akhirnya-minta

Terkini Lainnya

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke