Tujuh kecamatan itu tersebar di dua kota, yakni Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
"Kalau di Jakarta Barat itu ada tiga kecamatan, Kalideres, Cengkareng, sama Kembangan. Terus Jakarta Utara di Cilincing, Penjaringan, Pademangan, dan Koja. Wilayah itu saja yang kelihatan agak merah," ujar Juaini saat dihubungi, Sabtu (24/8/2019).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Juaini, akan melibatkan badan usahanya, PD PAM Jaya, untuk mengatur penyebaran air bersih di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan.
"Kita kerja sama dengan PD PAM nanti akan menyiapkan depo-depo air bersih itu di lokasi yang kering melalui tangki dan mobil-mobil yang keliling nanti nyamperin ke lokasi-lokasi kekurangan air, kata Juaini.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta M Ridwan menuturkan, hingga saat ini belum ada laporan kekeringan yang disampaikan warga.
BPBD juga belum menemukan wilayah yang kekurangan air pada musim kemarau ini.
"Jika terjadi keadaan darurat akibat kekeringan, masyarakat dapat menghubungi call center Jakarta Siaga 112 melalui telpon atau aplikasi Jakarta Aman yang dapat diunduh di play store," tutur Ridwan saat dihubungi terpisah.
BPBD DKI, lanjut Ridwan, mengimbau masyarakat untuk menghemat air selama musim kemarau ini.
BPBD juga mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan mewaspadai potensi kebakaran.
"Karena api lebih cepat merambat di udara yang kering," tuturnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/24/18573821/7-kecamatan-di-jakarta-rawan-kekeringan