Salin Artikel

LBH Jakarta Akan Laporkan Dugaan Kekerasan Satpol PP dan Ormas Saat Gusur Warga Jakasetia

BEKASI, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta akan melaporkan dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP dan ormas ketika menggusur warga Kampung Poncol Bulak, Jakasetia, Bekasi Selatan, Senin (2/9/2019) sore.

Kekerasan dialami oleh beberapa mahasiswa pendamping warga terdampak gusuran yang coba membuat barikade melindungi warga.

Mereka dijambak, ditendang, diinjak, hingga dihantam balok serta disundut rokok oleh para penggusur.

Seorang warga lansia, Sukiyati (66) turut jadi korban kekerasan ketika ia didorong hingga jatuh dan ditendang.

"Malam ini kami rencananya lapor ke Polda Metro Jaya karena ada lansia jadi korban represivitas," ujar Ayu Eza, advokat LBH Jakarta yang mendampingi warga Jakasetia, kepada Kompas.com di lokasi gusuran, Senin (2/9/2019) sore.

Ayu menyebut, represivitas itu amat tidak bisa dibenarkan, terlebih ketika warga dan mahasiswa pendamping sama sekali tak melancarkan perlawanan.

Secara jumlah, Satpol PP dan ormas yang menyerbu lokasi gusuran pun jauh lebih banyak ketimbang warga dan mahasiswa yang berdiam di sana.

"Kami wanti-wanti agar diskusi, kalau tidak  bisa (diskusi), diam saja. Kita diam saja masih dipukul. Kami tidak ngapa-ngapain saja ternyata tetap saja (direpresi)," ujar Ayu.

"Kemarin kami ada video, pas Jumat (30/8/2019) kemarin, ada Satpol PP dan alat berat. Mereka (Satpol PP) bilang bahwa tidak ada surat tugasnya," imbuhnya.

Ayu mengatakan, warga sudah pernah meminta perlindungan pada pihak Polsek Bekasi Selatan dan Polres Metro Bekasi Kota dari tindakan semena-mena begini. Akan tetapi, permintaan itu tak bersambut.

Seorang ibu yang enggan menyebut namanya juga mengatakan hal serupa.

"Kami sudah ke polres saat penebangan, sudah enggak tenang, tapi di polres enggak ada respons. Harapanya kan ketika ada polisi kan bisa mencegah (tindakan represif). Kenyataannya, tadi ada polisi, tapi melihat warga direpresi diam saja," ujar ibu itu.

Keadaan itu yang membuat warga dan LBH Jakarta akan membawa masalah ini langsung ke Polda Metro Jaya. Meskipun berniat malam ini, tetapi pelaporan kasus ini mungkin ditunda hingga besok pagi lantaran situasi mental warga dan mahasiswa yang belum stabil.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/02/20375981/lbh-jakarta-akan-laporkan-dugaan-kekerasan-satpol-pp-dan-ormas-saat-gusur

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke