Salin Artikel

Penerbangan Domestik Lion Air ke Sejumlah Kota di Kalimantan Terpantau Sesuai Jadwal

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan lahan (karhutla) di kawasan Kalimantan sempat menganggu jadwal peberbangan maskapai Lion Air Group pada Selasa (17/9/2019) lalu.

Pascaperistiwa karhutla yang mengganggu penerbangan ke sejumlah kota di pulau Kalimantan, Kompas.com menelusuri jadwal penerbangan langsung ke Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (18/9/2019).

Dari pantauan di lokasi Terminal 1A pukul 10.57 WIB, terlihat penumpang beraktivitas normal.

Sementara itu, penerbangan jurusan Palangkaraya dengan nomor penerbangan JT 866 berangkat sesuai jadwal pukul 11.25 WIB.

"Panggilan terakhir untuk penumpang Lion Air no JT 866 tujuan Palangkaraya segera naik ke pesawat udara melalui pintu A6," ucap petugas bandara melalui pengeras suara.

Jadwal penerbangan dengan tujuan Kota Pontianak pada pukul 11.15 WIB berjalan sesuai jadwal.

Sebelumnya, Lion Air Group yang terdiri dari Lion Air (kode penerbangan JT) dan Wings Air (kode penerbangan IW) mengalami pembatalan penerbangan (cancel), di beberapa jaringan doemstik yang dilayani hingga Selasa (17/9/2019) pukul 21.30 WIB

Tidak tanggung-tanggung 28 jadwal penerbangan terpaksa mengalami pembatalan, pembatalan jadwal terdiri dari Lion Air sebanyak 12 penerbangan dan 16 Wings Air penerbangan.

Rata-rata yang mengalami pembatalan pada Selasa lalu adalah kota-kota yang terdampak Karhutla seperti Pontianak, Balikpapan, Batam, Palangkaraya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/18/12243111/penerbangan-domestik-lion-air-ke-sejumlah-kota-di-kalimantan-terpantau

Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke