Pembangunan ini diusulkan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2020.
Syarif menyebut, sebagai partai pendukung, Fraksi Gerindra punya kewajiban untuk mendukung program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Karena kan sebagai partai pengusung punya kewajiban moral dan politik untuk suppport program Pak Anies. Salah satunya dengan mengajak fraksi-fraksi lain, meyakinkan gimana pemahamannya sama," kata Syarif saat dihubungi, Kamis (10/10/2019).
Ia melanjutkan, rencana Anies ini sudah tertuang di dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 termasuk terkait penataan kampung di wilayah Ibu Kota.
Menurut dia, yang terpenting Gubernur menjalankan programnya sesuai RPJMD sehingga membuktikan kalau Anies tak asal ucap janji saat kampanye.
"Karena RPJMD sebagai tolok ukur keberhasilan kepala daerah. Ya rencana itu bagus. Memenuhi janji kampanye," ujarnya.
Pemprov DKI menggusur Kampung Akuarium pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada tahun 2016.
Lalu Pemprov DKI akan membangun kembali kampung itu pada era Anies dan direncanakan mulai dibangun pada 2021.
Permukiman warga dulu digusur karena akan dibangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Saat proses pengurukan seusai penertiban, Pemprov DKI menemukan benteng peninggalan Belanda yang tenggelam di dekat permukiman.
Ahok ketika itu ingin merestorasi benteng tersebut. Kini pemukiman warga akan dibangun dalam bentuk rumah berlapis yang memiliki 4 lantai.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/10/14383091/f-gerindra-akan-lobi-fraksi-lain-setujui-proyek-kampung-akuarium