Dugaan itu muncul dari hasil olah TKP yang dilakukan Polsek Pademangan.
Kapolsek Pademangan Kompol Joko Handono mengatakan, siswa tersebut ditemukan oleh warga tergeletak di luar pagar sekolah.
"Dari hasil olah TKP kami, bahwa memang korban keluar dari jendela kemudian seperti melompat dari gedung sekolah karena gedung sekolah dengan pagar luar sekolah itu cukup berjarak," kata Joko saat dikonfirmasi, Rabu (16/10/2019).
Selain itu, kata dia, jendela yang ada di ruang kelas 9 SMP tersebut berada dalam posisi yang cukup tinggi dan membutuhkan usaha apabila ingin keluar dari jendela.
Dari fakta-fakta tersebut, ujar Joko, tidak mungkin siswa tersebut terpeleset dan jatuh dari lantai 4 sekolah tersebut.
"Memang saksi minim karena tidak ada saksi yang melihat langsung korban jatuh," ujar Joko.
Sementara ini, Polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait kasus tersebut. Saksi-saksi itu antara lain dari penjaga sekolah, guru, dan dua orang siswa yang terakhir melihat korban.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, menurut Jokowi, selama ini korban tidak memiliki masalah tertentu. Namun, mereka mengakui bahwa korban adalah sosok yang pendiam.
Berdasarkan keterangan saksi, mereka hanya mendengar suara teriakan dari arah kelas di lantai empat dan suara terjatuh saat upacara bendera tersebut.
Adapun korban sempat dilarikan ke RSUD Koja untuk pertolongan pertama. Namun, setelah 11 jam perawatan korban meninggal dunia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/16/15211411/polisi-siswa-smp-42-yang-terjatuh-dari-lantai-4-sekolah-diduga-bunuh-diri